Melihat kasih sayang dan cinta Mughits yang besar terhadap Barirah, Nabi berkata kepada pamannya, Abbas,
"Bukankah kamu heran dengan betapa besar cinta Mughits kepada Barirah, sementara Barirah sama sekali tidak mencintainya?"
Kemudian, Nabi bertemu dengan Barirah dan bertanya, "Bagaimana jika kamu kembali kepada Mughits?"
Nabi mengungkapkan pertanyaan tersebut karena ia merasa kasihan pada Mughits, bukan karena ingin memerintahkan Barirah untuk kembali kepadanya.
Namun dengan penuh hormat, Barirah bertanya kepada Nabi tentang maksud dari permintaan tersebut.
Ia berkata, "Wahai Rasulullah, apakah ini adalah perintah?"
Nabi menjawab, "Aku hanya ingin mengasihani Mughits."
Barirah menjawab, "Aku sudah tidak membutuhkannya lagi."
Cerita ini mengajarkan kita tentang tawakal kepada Allah dan takdir-Nya.
Terkadang, apa yang kita inginkan tidak selalu terjadi, namun setiap yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi.
Karena itu, Imam Syafii berkata, "Apa pun yang engkau kehendaki, ya Allah, pasti terjadi meskipun aku tidak menghendakinya.
Dan apa pun yang aku inginkan, jika engkau tidak menghendakinya, pasti tidak akan terjadi."
Baca Juga: Ini Dia, 10 Rekomendasi Menu Buka Puasa Saat Ramadhan Ala Anak Kos yang Harganya Ramah di Kantong