Bahkan, ketika melihat Barirah di jalanan, Mughits mengikutinya dari belakang sambil menangis.
Antara kesedihan kehilangan orang yang dicintai dan harapan untuk Barirah kembali.
Saat Barirah melakukan thawaf, Mughits juga mengikutinya sambil menangis hingga air matanya membasahi jenggotnya.
Melihat hal ini, Rasulullah merasa kasihan dan berbincang dengan sahabat lainnya.
“Wahai Abbas,” kata Rasulullah kepada Abbas yang menyaksikan kejadian itu.
“Tidakkah engkau heran melihat kecintaan Mughits kepada Barirah dan kebencian Barirah kepada Mughits?”
Baca Juga: Ini 5 Peran Ibu dalam Menjaga Kesehatan Keluarga yang Harus Kamu Tahu, Nomor 4 Tak Tergantikan!
Kemudian, Rasulullah bertemu dengan Barirah, dengan tujuan memberikan pembelaan terhadap cinta Mughits atas Barirah.
“Bagaimana jika engkau kembali kepada Mughits?” tanya Rasulullah kepada Barirah.
“Wahai Rasulullah, apakah ini perintah untukku?” demikian sikap Barirah.
Lantas Barirah ingin memastikan apakah itu perintah atau tidak.
Jika itu perintah dari Rasulullah, maka Barirah akan mentaati perintah Rasulnya tanpa ragu.
“Aku hanya memberikan syafaat (untuk suamimu),” jawab Rasulullah.
Setelah mengetahui bahwa itu bukan perintah, Barirah mengungkapkan isi hatinya, ia tidak ingin bersama Mughits lagi.