Menuju Perubahan Hakiki, Gen Z Perlu Melek Poltik Islam Untuk Jadi Generasi Penerus Bangsa yang Beretika dan Adil

Photo Author
- Selasa, 13 Februari 2024 | 21:21 WIB
Gen Z perlu melek politik Islam ( (FOTO: Genmuslim.id/dok : Freepik))
Gen Z perlu melek politik Islam ( (FOTO: Genmuslim.id/dok : Freepik))

GENMUSLIM.id - Membahas mengenai politik merupakan hal yang seru dan menarik menurut sebagian orang, dan ada juga sekelompok orang yang tidak tertarik seperti Gen Z dan milenial.

Kebanyakan Gen Z saat ini sudah memiliki persepsi tentang dunia politik yang kotor dan alat kepentingan sebagian kelompok.

Gen Z sendiri pun menilai dunia politik sendiri sebagai alat batu loncatan untuk korupsi, gimik, kacau, dan rumit bagi mereka.

Baca Juga: Tamara Tyasmara Ingin Mewujudkan Keinginan Dante yang Sangat Cinta Palestina, Begini Fakta Sebenarnya!

Ketika mereka memiliki pandang seperti itu, politik pun enggan untuk dijadikan bahan obrolan.

Namun tak sedikit juga dari Gen Z ini yang tertarik dan resah mengenai dunia politik saat ini, terkhusus di negara Indonesia.

Menurut survei program analytic fellowship Maverick Indonesia yang mengungkap bahwa 24% dari 722 responden Gen Z di Jabotabek, Bandung, dan Yogyakarta mencari berita sosial politik.

Hal yang sama pun ditemukan dari Gen Z dan milenial dari kalangan santri dan pesantren yang mana secara umum tidak tertarik dengan dunia politik.

Baca Juga: Baby Blues Masih Dianggap Sepele Dalam Masyarakat, 4 Hal Ini Wajib Diketahui Calon Orang Tua dan Keluarga!

Ditambah lagi karena kajian politik yang ada dalam kitab kuning jarang diajarkan di pesantren, seperti kitab Ahkamu as-Sulthaniyah karya Imam Mawardi maupun Siyasah Syar’iyah karya Imam Ibnu Taimiyah.

Kalau dalam pesantren sendiri lebih dominan mengajarkan mengenai tsaqafah Islam terkait fiqih fardiyah.

Sedangkan tsaqafah terkait fiqih muamalah baina li ghairihi yang mengatur relasi antar manusia yang mencakup pengaturan perekonomian, sosial kemasyarakatan, kepemimpinan, hubungan antarnegara, dan jihad dari kitab-kitab turats adalah sebagai ilmu saja.

Selain fiqih fardiyah, kajian tasawuf yang mengajarkan pembersihan jiwa dari sifat tercela—sombong, ujub, ria, sumah, kanaah, dan sebagainya—mendorong untuk tidak terlibat politik karena persepsi umum “politik adalah kotor, sedangkan Islam adalah suci”.

Baca Juga: Profil Kadam Sidik: Pendakwah dan Influencer Tiktok yang Tolak 2 Miliar Demi Dukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Program Analytic Fellowship Maverick Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X