GENMUSLIM.id - Sabtu, 3 Februari 2024, Universitas Padjadjaran di selasar gedung utama, kampus DU, kota Bandung.
Pembacaan pernyataan dilakukan oleh Prof. Ganjar Kurnia selaku Ketua Senat Universitas Padjadjaran.
Berikut isi dan tuntutan dari seruan kebangsaan Universitas Padjadjaran untuk selamatkan demokrasi.
“Peristiwa-peristiwa sosial, politik, dan hukum belakangan ini adalah sebuah rangkaian dari menurunnya sebuah kualitas demokrasi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.”
“Indeks persepsi korupsi yang makin memburuk, pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui penempatan pimpinan-pimpinannya yang tidak amanah, penyusunan Omnibus Law, pengaman investasi yang prosesnya jauh dari partisipasi publik, nepotisme dan penyalahgunaan kekuasaan dalam syarat capres-cawapres dalam pemilu, serta berbagai indikasi dan pelanggaran etika lainnya, adalah puncak dari diabaikannya kualitas institusi dalam proses pembangunan kontemporer di Indonesia.”
“Kualitas institusi adalah pilar dari peningkatan kesejahteraan. Pembangunan yang hanya berorientasi pada pembangunan infrastruktur fisik tapi merusak tatanan bernegara, justru akan membuat mandeknya pertumbuhan ekonomi, memperdalam kemiskinan, dan meningkatkan ketimpangan sosial dan budaya.”
“Praktik kuasa untuk melegitimasi kepentingan segelintir elit akan berdampak pada kegagalan pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa yang menjadi tujuan bernegara, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alinea ke-2,”
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia. Yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”
“Dari sini jelas, bahwa kemakmuran hanya satu saja dari empat hal yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa.”
“Selain kemakmuran yang disebut terakhir, ada kemerdekaan, kebersatuan, kedaulatan, dan keadilan.”
“Peristiwa politik belakangan ini mengganggu kelima cita-cita pendiri bangsa tersebut.”