GENMUSLIM.id- Dikutip Genmuslim dari buku Shabri Shaleh Anwar 17 Hati Maksiat: Inspirasi Mengaji Abah Guru Sebagaimana dilansir ahli jam'iyyah thariqah al Mu'tabarah dari An Nahdliyyah (jatman).
Abah Guru Sekumpul adalah julukan tarekat tersebut.
Abah Guru Sekumpul dilahirkan pada malam Rabu, 27 Muharram 1361 H (11 Februari 1942 M) di desa Tunggul Irang Seberang di Martapura.
Abah Guru Sekumpul lahir bernama Qusyairi, namun karena sering sakit, namanya diganti menjadi Muhammad Zain.
Sewaktu kecil ia tinggal di Kampung Keraton, ayahnya Abdul Ghani dan ibunya Masliah adalah keluarga miskin secara ekonomi.
Ayahnya yang bekerja sebagai pemotong berlian tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keuangan keluarga.
Abah Guru Sekumpul mengembara kesana kemari untuk menuntut ilmu.
Meski hidupnya sederhana, Zaini muda mendapat pendidikan yang baik dari ayah dan neneknya yang bernama Salabiah.
Di lingkungan keluarga, ia mengenyam pendidikan yang ketat dan disiplin serta berada di bawah pengawasan pamannya Syekh Semman Mulia.
Pada usia 5 tahun ia belajar di bawah bimbingan guru Al Quran dengan Hasan Pesayangan dan pada usia 6 tahun di Madrasah Kampung Keraton.
Pada usia 7 tahun ia masuk Madrasah Diniyyah Pondok Pesantren Darussalam Martapura.
Abah Guru Sekumpul belajar di Pesantren Darussalam selama 12 tahun (1949-1961 M).