Bismillāhil kabīri, a‘ūdzu billāhil ‘azhīmi min syarri kulli ‘irqin na‘ārin wa min syarri harrin nāri.
Artinya: “Dengan nama Allah yang maha besar. Aku berlindung kepada Allah yang maha agung dari luka yang mengeluarkan darah dan dari keburukan panas neraka.”
Terdapat hadits yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah membacakan doa untuk keluarganya yang sakit, yaitu
Dari Aisyah RA, berikut bacaan doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika ada anggota keluarganya yang sakit:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمً
Allahumma rabban nasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syafi. La syafiya illa anta syifa’an la yughadiru saqaman.
Artinya: “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit, kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).
Abu Dawud dan At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan membaca doa berikut ini sebanyak 7 kali di hadapan orang yang sakit:
أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
As'alullahal azhima rabbal 'arsyil 'azhimi an yassfiyaka.
Artinya: “Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu.”