Cara Mengatasi Trauma Akibat Perselingkuhan dalam Islam dan Tips Agar Hati Tenang, Simak Selengkapnya!

Photo Author
- Minggu, 7 Januari 2024 | 09:20 WIB
mengatasi trauma akibat perselingkuhan dalam islam, dalam islam ((GENMUSLIM.id:/dok: unsplash))
mengatasi trauma akibat perselingkuhan dalam islam, dalam islam ((GENMUSLIM.id:/dok: unsplash))

GENMUSLIM.id - Mengatasi trauma akibat perselingkuhan, dalam Islam, adalah ujian berat yang melibatkan seluruh keluarga.

Dalam Islam, upaya mengatasi trauma akibat perselingkuhan semacam itu memerlukan ketabahan dan pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai agama.

Mengatasi trauma akibat perselingkuhan dalam Islam merupakan suatu proses penyembuhan yang harus melibatkan suami, istri, dan bahkan anak-anak.

Baca Juga: Beginilah Teks Lengkap, Arti, dan Rahasia dibalik Doa Setelah Makan, Umat Muslim Wajib Tau, Yuk Simak Selengkapnya!

Berikut merupakan cara untuk mengatasi trauma akibat perselingkuhan dalam Islam:

1. Memahami Akar Trauma dalam Islam. 

Mengatasi trauma akibat perselingkuhan dalam Islam, tidak hanya menyangkut kehancuran kepercayaan antar suami dan istri, tetapi juga dampaknya terhadap kehidupan anak-anak. Allah berfirman dalam Al-Quran, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk." (Q.S. Al-Isra: 32). Dengan merenungkan ajaran ini, keluarga dapat memahami akar trauma dan memulai proses penyembuhan.

2. Kebijaksanaan dalam Menanggapi Perselingkuhan

Dalam Islam, menanggapi perselingkuhan dengan bijaksana adalah kunci untuk mengatasi trauma. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak halal darah seorang Muslim kecuali ada tiga hal: seorang yang telah berzina, seorang yang murtad, dan seorang yang qishas telah diberlakukan kepadanya." (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam konteks ini, menjaga kehormatan keluarga dan menyelesaikan konflik dengan kebijaksanaan dapat membantu mengurangi dampak traumatis.

Baca Juga: Kenapa Kita Sebagai Muslim Harus Berdoa Sebelum masuk dan Keluar Kamar Mandi? Berikut Penjelasannya!

3. Menjalin Kembali Kekuatan Keluarga dalam Islam. 

Dalam Islam, keluarga dianggap sebagai benteng pertahanan terhadap godaan dan ujian. Allah SWT berfirman, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang." (Q.S. Ar-Rum: 21). Dalam proses mengatasi trauma, keluarga harus bersama-sama menjalin kembali kekuatan mereka dengan memahami nilai-nilai ini.

4. Kutipan dari Al-Quran tentang Kesetiaan. 

Allah SWT menegaskan pentingnya kesetiaan dalam rumah tangga, "Dan orang-orang yang mengatakan, 'Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan keturunan kami yang menjadi penyenang mata, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.'" (Q.S. Al-Furqan: 74). Kutipan ini mengingatkan bahwa keberkahan dan kebahagiaan keluarga dapat ditemukan melalui kesetiaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arum Reda Prahesti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X