Selingkuh dalam Pernikahan,  Gas atau Rem? Cek 4 Faktanya Menurut Ilmu Neuroscience

Photo Author
- Rabu, 5 Juli 2023 | 15:14 WIB
Ilustrasi Pernikahan (GENMUSLIM.id/dok: Unsplash)
Ilustrasi Pernikahan (GENMUSLIM.id/dok: Unsplash)
GENMUSLIM.id - Menjalani hubungan cinta, membangun rumah tangga berdua dengan pasangan, tetapi bisa berakhir karena perselingkuhan
 
Ada berbagai alasan mengapa seorang pasangan melakukan perselingkuhan saat menjalin pernikahan.
 
Ternyata, seseorang bisa selingkuh karena kondisi otaknya. 
 
Pasalnya, perselingkuhan, kesehatan otak, dan kondisi mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan.
 
 
CEO Stress Management Indonesia, Coach Pris, mengatakan, kondisi mental seseorang, termasuk selingkuh, memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan otak
 
Menurut Pris, ada 4 alasan berbasis Ilmu Neuroscience mengapa seseorang berselingkuh:
 
1. Kecanduan Euforia Cinta
 
Pengalaman indah jatuh cinta dan tergila-gila dengan seseorang tidak bertahan selamanya. 
 
Ahli saraf menemukan bahwa setelah 6 bulan hingga 2 tahun, rasa cinta yang menggebu-gebu berubah menjadi cinta dan komitmen yang lebih dalam atau keputusan untuk berpisah dan melepaskan diri. 
 
Banyak terapis pasangan mengatakan bahwa perselingkuhan terjadi karena orang salah mengira kurangnya intensitas dan euforia sebagai tanda bahwa mereka telah putus cinta.
 
Kurangnya euforia ini dapat mendorong seseorang untuk mencari pasangan lain untuk mencoba menciptakan kembali intensitas cinta yang tinggi. 
 
"Bagi sebagian orang, kebutuhan untuk merasakan aliran cinta baru membuat mereka terus mencari hubungan di luar nikah," ujar Pris kepada Genmuslim, pada Rabu, 5 Juli 2023.
 
 
2. Kehilangan Sirkuit Kontrol Diri
 
Sirkuit kontrol diri adalah sistem penyeimbang antara bagian otak limbik yang memotivasi untuk mencari aktivitas yang menyenangkan dan bagian otak korteks prefrontal (PFC) yang membuat seseorang berpikir dua kali sebelum terlibat dalam perilaku berisiko, seperti perselingkuhan. 
 
Ketika sirkuit kontrol diri seimbang, kontrol impuls memadai menghentikan seseorang dari berselingkuh.
 
Namun, ketika aktivitas PFC rendah, terjadi ketidakseimbangan yang menyebabkan seseorang menyerah pada keinginan impulsif tanpa memikirkan konsekuensinya.
 
Studi pencitraan otak menunjukkan bahwa orang dengan aktivitas rendah di PFC lebih mungkin untuk bercerai. 
 
3. Faktor Testosteron
 
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron tinggi lebih mungkin untuk melakukan perselingkuhan daripada pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah.
 
Testosteron terlibat dalam suasana hati, motivasi, dan seksualitas. 
 
Tingkat testosteron yang tinggi dikaitkan dengan empati yang lebih rendah dan hawa nafsu yang tinggi, yang bisa menjadi resep untuk berselingkuh.
 
 
4. Otak yang Tidak Setia Itu Berbeda
 
Studi pencitraan otak telah menemukan bahwa otak seseorang yang setia berbeda dari yang selingkuh. 
 
Ketika seseorang melihat gambar romantis — pasangan berpegangan tangan atau menatap mata satu sama lain, misalnya — aktivasi otak berbeda antara yang setia dan tidak setia. 
 
"Penelitian menunjukkan bahwa orang yang setia menunjukkan lebih banyak aktivitas saraf terkait hadiah saat melihat gambar romantis dibandingkan dengan orang yang tidak setia," ujar Pris
 
Lebih lanjut, menurut Pris, untuk mencegah terjadinya perselingkuhan, sebaiknya pasangan saling mengenal kondisi satu sama lain sebelum menikah sehingga bisa memahami kondisi pasangannya dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki kondisi.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Liputan khusus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X