Sultan Salahuddin Al Ayyubi Pemersatu Dunia Islam: Sang Penakluk Yerusalem, Pembebas Palestina (Bagian 3)

Photo Author
- Senin, 20 November 2023 | 07:20 WIB
Ilustrasi Sultan Salahuddin Al Ayyubi Pemersatu Dunia Islam ( (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Wikipedia))
Ilustrasi Sultan Salahuddin Al Ayyubi Pemersatu Dunia Islam ( (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Wikipedia))

GENMUSLIM.id - Setelah resmi mendirikan Dinasti Ayyubiyah, Sultan Salahuddin Al Ayyubi Pemersatu Dunia Islam ini, mengembalikan Islam di Mesir kembali kepada jalan Sunni atau Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Sultan Salahuddin Al Ayyubi Pemersatu Dunia Islam tersebut, menyatukan banyak wilayah Islam yang kala itu tercerai berai di bawah kekuasaannya.

Di Kairo, Sultan Salahuddin Al Ayyubi Pemersatu Dunia Islam yang berhaluan Sunni itu, tak hanya membangun masjid dan benteng tetapi juga madrasah, rumah sakit, dan pertanian.

Baca Juga: Tahukah Kamu? Palestina Merupakan Salah Satu Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Simak Kisah Lengkapnya!

Bahkan, Sang Penakluk Yerusalem ini menjalankan kebijakan terkait umat non-Islam agar mereka dapat beribadah dengan tenteram dalam gereja.

Ditetapkannya hari Senin dan Selasa sebagai waktu tatap muka. Siapa saja rakyat—apa pun agama mereka—yang memerlukan bantuannya, dapat mendatanginya.

Salahuddin yang berhasil menyatukan berbagai wilayah Islam Setelah berjuang dan berusaha selama 13 tahun lamanya, akhirnya berhasil menyatukan wilayah kaum Muslimin, mulai dari Syam, Irak hingga Mesir.

Baca Juga: Shalahuddin Al Ayyubi Kurdi: Dari Tikrit Irak Sampai Palestina, Penantian Panjang Dunia Islam (Bagian 1)

Keberhasilan itu, membuat Sang Pembebas Palestina dikenal sebagai khalifah yang memiliki kerajaan besar.

Dengan kekuatannya, Salahuddin kemudian melakukan kampanye untuk menaklukkan Yerusalem.

Pada masa Shalahuddin ini, kaum Salibis dalam kondisi kritis.

Di mana kaum Muslimin di Syam, Mesir dan Irak telah siap untuk bersama-sama memerangi pasukan salibis dan membebaskan Baitul Maqdis dari pemerintahannya.

Peperangan pun terus terjadi antara pasukan Sang Penakluk Yerusalem dan pasukan Salib baik langsung ataupun tidak langsung.

Baca Juga: Palestina di Bawah Umar Bin Khattab, Khalifah ke Dua: Al-Faruq Sang Pembebas Al-Quds, Tanah yang Diberkahi

Momentum Pembebasan Al-Aqsa oleh Sang Penakluk Yerusalem Pembebas Palestina

Pada puncaknya, terjadi peperangan yang sangat menentukan eksistensi pasukan Salib di Baitul Maqdis, yaitu perang Hittin

Perang Hittin merupakan perang yang terjadi pada tanggal 4 Juli 1187, melibatkan tentara Islam di bawah pimpinan Pembebas Palestina Shalahuddin Al Ayyubi dan tentara Salib.

Peristiwa ini terjadi setelah Guy Lusignan mendukung Raynald dari Chatillon untuk menyerang peziarah dan pedagang Muslim.

Baca Juga: Lowongan Kerja untuk Freshgraduate dan Lulusan SMA di PT Bank Negara Indonesia Kota Medan, Sumatera Utara

Bahkan Raja Guy dari Lusignan mengancam akan menyerang kota Mekkah dan Madinah.

Merespons ancaman itu, Salahuddin menyerang Yerusalem pada 4 Juli 1187

Usai pertempuran tersebut, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi menawan banyak para prajurit Salib.

Pimpinan mereka, Raja Latin Yerusalem Guy Lusignan dan Pangeran Antiokhia Raynald Chatillon, juga ikut ditangkap.

Baca Juga: Mindful Parenting: Pola Asuh yang Mengutamakan Pengertian dan Bisa Memperkuat Hubungan dengan Anak

Raynald Chatillon, bangsawan Frank itu divonis mati karena berbagai kejahatan yang telah dilakukannya terhadap Muslimin.

Guy Lusignan sendiri dibawa ke Damaskus.

Sultan Shalahuddin menginstruksikan agar para tawanan yang tidak dijatuhi hukuman mati dibawa ke pusat pemerintahan Daulah Ayyubiyah, Damaskus.

Ia juga menetapkan sejumlah bayaran sebagai uang tebusan mereka.

Baca Juga: Parenting Seru: Membangun karakter anak Ala Abu Ubaidah bin Jarrah, Sepuluh dari Sahabat Rasulullah SAW yang Dijamin Masuk Surga

Shalahuddin kemudian memimpin pasukannya untuk bergerak ke arah selatan dengan tujuan utama membebaskan Baitul Maqdis.

Hingga pertengahan September 1187, ia berhasil merebut sejumlah kota dari tangan musuh, semisal Askalon, Akre, Nablus, Toron, Sidon, Beirut, dan Jaffa.

Usai September 1187, seluruh Baitul Maqdis sudah dikendalikan sang sultan. Hari Jumat, 12 Oktober 1187, dilaksanakanlah shalat Jumat yang amat bersejarah.

Mulai saat itu, azan kembali berkumandang dari Baitul Maqdis.

Baca Juga: Mau Anak Dekat Ayahnnya ? Lakukan Yuk Kegiatan Ini, Percaya Deh, Bikin Anak Nyaman Di Samping Ayahnya!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X