Namun, dalam tahap ini bukan berarti seorang anak dikekang dan dilarang melakukan banyak hal.
Melainkan, sang anak mulai diberi tahu dan diajarkan tentang kewajibannya sebagai seorang muslim, sebagai seorang anak, mana hal-hal yang baik dan boleh dilakukan dan hal-hal buruk yang tidak boleh dilakukan.
Orang tua mengajarkan tentang batasan-batasan yang harus dijaga oleh sang anak, serta memberi hadiah sebagai apresiasi untuk berbagai hal baik yang dilakukan oleh anak.
Selain itu, orang tua juga memberi hukuman yang sesuai kepada anak, jika sang anak melakukan kesalahan.
3. Tahap Ketiga (Usia 14-21 Tahun)
Usia 15 tahun merupakan masa di mana sang anak menginjak akil baligh atau pubertas.
Biasanya, anak-anak akan mengalami banyak perubahan, mulai dari perubahan fisik, psikologis maupun emosional.
Mereka bertransisi dari anak-anak menuju kedewasaan.
Dalam menyikapi hal ini, sebaiknya orang tua memposisikan diri sebagai sahabat dan memberikan teladan yang baik, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib, hendaknya orang tua mengajak anak diskusi mengenai berbagai hal, sehingga dapat menambah wawasan bagi anak juga orang tua.
Karena perbedaan zaman diantara anak dan orang tua bisa menjadi pengalaman baru bagi orang tua.
Selain itu, orang tua juga harus mengajarkan tentang rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap anak.
Hal ini sebagai bentuk persiapan untuk kehidupan yang akan dijalani sang anak.
Dalam tahap ini, orang tua memberi kebebasan kepada anak dalam melakukan segala hal, namun masih tetap dalam pengawasan orang tua, guna mencegah anak dari hal-hal yang negatif.
3 tahap pola parenting dalam setiap kelipatan usia 7 tahun ini juga diterapkan oleh keluarga Gen Halilintar.