GENMUSLIM.id - Ketika Nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan Islam di Mekkah, banyak dari kelompok kafir Quraisy yang menentangnya, termasuk Umar bin Khattab.
Bahkan Umar bin Khattab tidak ragu-ragu untuk menganiaya mereka yang terbukti menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW dan memeluk Islam.
Pada satu titik, kebencian Umar bin Khattab mencapai tingkat dimana ia bahkan ingin membunuh Nabi Muhammad SAW.
Kaum kafir Quraisy bertanya, "Siapa yang bersedia membunuh Muhammad?"
Umar bin Khattab dengan mantap menjawab, "Saya akan melakukannya."
Dalam teriknya matahari, Umar bin Khattab membawa pedangnya sambil bergegas menuju rumah al-Arqam, yang di dalamnya tinggal Rasulullah, Abu Bakar, Hamzah, Ali, dan beberapa sahabat lain yang tidak hijrah ke Habasyah.
Baca Juga: Jawab Kebutuhan Halal Lifestyle, Paragon Corp Luncurkan 2 Produk Sunscreen Dari Kahf Untuk Kaum Pria
Di tengah perjalanan, Umar bin Khattab pun bertemu dengan Nu'aim bin Abdullah.
Kemudian Nu’aim bertanya, "Hendak kemana kau Umar?"
Umar bin Khattab menjawab, "Saya akan mengakhiri seseorang yang telah memecah belah suku Quraisy, merendahkan tokoh-tokoh Quraisy, mencemoohkan agama mereka, dan mencela tuhan-tuhan mereka."
Nu'aim pun menanggapi, “Rencanamu buruk sekali wahai Umar. Demi Allah, engkau telah tebuai oleh nafsumu. Apakah engkau akan menghancurkan Bani Adi’ (suku Umar)? Apakah engkau berpikir bahwa Bani Abdu Manaf akan membiarkanmu lepas begitu saja jika engkau membunuh Muhammad?”.
Debat mereka berlanjut dengan semakin meningkatnya ketegangan.
Umar bin Khattab akhirnya berkata, "Saya melihat bahwa kau telah murtad. Kalau saja saya mengetahui ini sebelumnya, saya pasti akan membunuhmu terlebih dahulu."
Baca Juga: Perjalanan Kehidupan Umar bin Khattab: Dari Musuh yang Bertekad Hingga Pemimpin Terbesar Islam