Baca Juga: Part 3: 4 Rekomendasi Film Islami Indonesia yang Penuh Hikmah dan Pelajaran Hidup! SIMAK DI SINI
Sebagai umat Muslim, kita membutuhkan Allah SWT untuk melindungi orang-orang yang kita cintai, memberikan kesehatan, petunjuk, dan pengampunan kepada mereka, serta menjaga mereka dari kegelapan dunia ini.
Doa adalah salah satu cara utama di mana kita terhubung dengan Allah SWT, dan dzikir adalah sumber kekuatan spiritual yang tak pernah habis.
Dalam Surah Ar-Rad (QS Ar-Rad) ayat 13, Allah menyatakan bahwa orang-orang yang beriman dan hati mereka merasa tenteram dengan mengingat-Nya. Mengingat Allah adalah sumber kedamaian dan ketenangan dalam hidup kita.
Ketika kita menghabiskan waktu dengan mengingat Allah, itu bukan hanya saat kita beribadah atau berdoa, tetapi juga saat kita berinteraksi dengan dunia sekitar.
Dengan mengingat-Nya, kita dapat menahan diri untuk tidak menyakiti hati orang lain. Ini adalah pengingat bahwa Allah SWT mencintai orang-orang yang berbuat baik.
Mengingat Allah dan berdoa kepada-Nya juga memiliki kekuatan untuk mengubah hati yang sakit menjadi tenang dan mengubah takdir.
Nabi Muhammad SAW pernah mengajarkan bahwa satu-satunya hal yang dapat mengubah ketetapan Allah adalah doa.
Dengan dzikir, kita mendapatkan perlindungan, bimbingan, dan perubahan pandangan hidup.
Dzikir memberi kekuatan untuk melampaui ujian-ujian yang sulit dalam hidup kita. Dengan dzikir, kita tahu bahwa Allah selalu ada, selalu mendengar saat kita mengucapkan "Subhanallah," "Alhamdulillah," "La ilaha illa Allah," dan "Allahu akbar."
Ini adalah pengingat bahwa hidup ini adalah perjalanan menuju rumah yang lebih baik.
"Hidup ini adalah tentang pengabdian kita untuk terus-menerus mengingat Allah, bersyukur kepada-Nya, dan mencari kesabaran, baik bagi diri kita maupun orang-orang di sekitar kita. Pendamping setia kita adalah doa, yang memohon pertolongan-Nya di saat senang dan susah," kata Ridwan.
Imam Ibnu al-Qayyim menjelaskan bahwa dzikir dapat dilakukan dengan hati dan lidah, di mana dzikir dengan hati dan lidah adalah yang paling baik, diikuti dengan dzikir hanya dengan hati, dan terakhir dzikir hanya dengan lidah.