GENMUSLIM.id- Selain di Pulau Sumatra, Kesultanan Islam juga pernah berdiri di Pulau Jawa, di mana oleh Ricklefs dalam bukunya Sejarah Indonesia Modern, 1200 hingga 2008, dikatakan sejarah Islam di Indonesia merupakan sejarah modern.
Sebagaimana yang terjadi di Pulau Sumatra, kasus serupa juga terjadi di Jawa, di mana sebelum memasuki periode kesultanan, agama Islam pertama-tama hadir di wilayah pesisir, sebab pada masa itu daerah pesisir merupakan sebuah kawasan yang serinf dijadikan perdagangan internasional sekaligus perjumpaan dengan agama dan bangsa lain.
Dikutip Genmuslim dari berbagai sumber Senin, 25 September 2023 bahwa prinsip Islam yang memandang manusia adalah sama dan yang membedakan hanyalah taqwa, telah menjadi daya tarik sendiri bagi orang-orang yang tinggal di pesisir Pulau Jawa, serta membentuk solidaritas sosial yang kuat di antara pedagang, dan membuka jalan bagi integrasi mereka ke dalam politik kesultanan.
Baca Juga: Ingat Ini Larangan bagi Wanita Haid Menurut Islam! Nomor 5 Sering Dilupakan Muslimah Wajib Tahu!
Karena itu, umat Islam tumbuh pesat di pesisir, dan kekuatan politik-ekonomi tercipta di tangan mereka, sementara Kerajaan Majapahit yang beragama Hindu-Budha di pedalaman Jawa runtuh.
Menurut De Graf di dalam bukunya yang berjudul Kerajaan-Kerajaan Islam Pertama di Jawa;
Tinjauan Sejarah Politik di Abad 15 dan 16 mengatakan, Kesultanan Islam Demak adalah sebuah entitas politik Islam pertama di Jawa yang muncul pada akhir abad ke-16, menandai permulaan periode Islam dalam sejarah Jawa.
Raden Patah, kemungkinan besar pedagang Muslim China, menjadi raja pertamanya.
Kesultanan Demak berkembang pesat selama kekuasaan raja ketiganya, Trenggana (berkuasa 1505-1518 M dan 1521-1546 M).
Dia berhasil menaklukkan ibu kota Majapahit di Trowulan, Jawa Timur,pada tahun 1527 M, menandai berdirinya kekuatan politik Islam di Jawa dan menggantikan kerajaan Hindu-Budha.
Kesultanan-kesultanan Islam lain yang juga memiliki peran penting ialah Banten dan Cirebon di Jawa Barat.
Beridrinya dua kerajaan tersebut erat hubungannya dengan Sunan Gunung Jati (wafat 1570 M), seorang ulama terkenal dan salah seorang Wali Sembilan di Jawa.
Nurullah, nama asli Sunan Gunung Jati, memulai kariernya sebagai seorang penasehat politik untuk Trenggana.
Dia disebut-sebut menjadi akor utama di balik ekspansi militer Kesultanan Demak untuk mengambil alih Banten dari raja Pajajaran.
Tidak lama kemudian, sekitar tahun 1552, dia pindah ke Cirebon untuk memperluas kekuasaan politik Islam di pantai utara Jawa.
Di sini, dia memerintah Kesultanan Cirebon sebagai sebuah entitas politik Islam tersendiri, dan menjadikannya pusat penyebaran Islam di berbagai daerah di Jawa Barat.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.