Ketika Syaikh Yusuf Qaradhawi Mengkritisi Gagasan Orang-orang Sekuler Mengenai Syariat Islam (Part 5)

Photo Author
- Jumat, 22 September 2023 | 20:15 WIB
Sosok Syaikh Yusuf Qaradhawi, seorang ulama besar kebangaan umat Islam ((GENMUSLIM.id/dok: screenshoot/instagram @fitriankadir))
Sosok Syaikh Yusuf Qaradhawi, seorang ulama besar kebangaan umat Islam ((GENMUSLIM.id/dok: screenshoot/instagram @fitriankadir))

GENMUSLIM.id - Syaikh Yusuf Qaradhawi di dalam bukunya yang berjudul Distorsi Sejarah Islam mengatakan, jika orang-orang sekuler seringkali abai terhadap agama ini, hingga pada batas-batas tertentu sering juga melakukan distorsi sejarah Islam.

Misalnya, bagi orang sekuler, sejarah Islam masa Khulafaur Rasyidin hanya pada masa Khalifah Umar bin Khattab saja, tiga khalifah lain tidak dianggap, hingga berani mengatakan jika syariat Islam sebuah ‘pemikiran utopis’ yang tidak pernah berhasil membaca realitas, bagi Syaikh Yusuf Qaradhawi pernyataan-pernyataan ngawur tersebut perlu diluruskan.

Selain itu, klaim pada masa Khalifah Abu Bakar tidak menerapkan syariat Islam dan tidak mengalami kemajuan apapun yang digaungkan oleh kaum sekuler juga telah diluruskan oleh Syaikh Yusuf Qaradhawi pada artikel sebelumnya.

Selain masa Khalifah Abu Bakar, Syaikh Yusuf Qaradhawi juga mengkritisi orang-orang sekular yang melupakan penegakan syariat Islam dan peran besar Khalifah Utsman bin Affan selama menjalankan pemerintahannya.

Baca Juga: Ketika Syaikh Yusuf Qaradhawi Mengkritisi Gagasan Orang-orang Sekuler Mengenai Syariat Islam (Part 1)

Pada masa awal pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, beliau mampu memajukan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, serta berhasil memenangkan pembebasan Islam di luar Jazirah Arab.

Di masa Utsman pula, pasukan Islam pertama kalinya mengarungi lautan, serta peran besar lainnya yang dilupakan oleh orang-orang sekuler.

Menurut Syaikh Yusuf Qaradhawi Khalifah Utsman bin Affan telah menelurkan fatwa-fatwa brilian, seperti tidak memberlakukan ‘talak al-far’, yaitu talak yang dijatuhkan oleh suami kepada istri dalam keadaan sakit dan menjelang kematiannya.

Hal itu dilakukan karena agar istri tidak mendapatkan warisan dari suaminya, si suami ingin menghalangi istrinya untuk mendapatkan warisan.

Baca Juga: Ketika Syaikh Yusuf Qaradhawi Mengkritisi Gagasan Orang-orang Sekuler Mengenai Syariat Islam (Part 2)

Lalu, Khalifah Utsman bin Affan menolak hal tersebut dan menetapkan hak istri untuk mendapatkan warisan jika suaminya mati dalam keadaan sakit.

Contoh lain mengenai fatwa brilian dari Khalifah Utsman bin Affan ialah, ketika Utsman bin Affan membolehkan onta yang tersesat dan menyimpannya di Baitul Mal, hingga datang pemiliknya untuk mengambil ontanya.

Padahal, beberapa hadits melarang hal tersebut, namun Khalifah Utsman bin Affan berpendapat bahwa hadits tersebut merupakan tindakan Nabi sebagai kepala negara.

Oleh karena itu, bagi kepala negara selanjutnya boleh memiliki pandangan yang berbeda dengan beliau.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yusfika Hastin Safitri

Sumber: Distorsi Sejarah Islam, Syaikh Yusuf Qaradhawi.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X