Apa Itu Wabi Sabi? Konsep Orang Jepang Menemukan Keindahan dalam Ketidaksempurnaan, Simak Penjelasannya Disini

Photo Author
- Kamis, 21 September 2023 | 20:30 WIB
Wabi Sabi konsep hidup orang Jepang dalam menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan  (GENMUSLIM.id/ dok: Pexels.com/ Evgeny Tchebotarev)
Wabi Sabi konsep hidup orang Jepang dalam menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan (GENMUSLIM.id/ dok: Pexels.com/ Evgeny Tchebotarev)

GENMUSLIM.id – Orang-orang Jepang terkenal dengan budaya etos kerja yang tinggi, begitu juga dengan filosofi hidup sejak zaman dahulu seperti, filosofi Ikigai, Kaizen, hingga yang akan kita bahas kali ini Wabi Sabi.

Konsep Wabi Sabi sangat terkenal oleh orang-orang Jepang. Ini adalah filosofi yang sering digambarkan sebagai cara menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan.

Wabi Sabi merupakan filosofi orang Jepang dalam menerima ketidakabadian dan ketidaksempurnaan  hidup  juga membantu menciptakan beberapa bentuk seni.

Baca Juga: Lagi-lagi Bullying Di Sekolah Memakan Korban Hingga Buta Permanen, Bukti Rusaknya Kesehatan Mental Remaja

Dikutip Genmuslim.id dari tsunagujapan.com, istilah wabi sabi sebenarnya berasal dari dua kata yang disatukan. "Wabi" aslinya memiliki beberapa arti, yakni "kesedihan", "penderitaan", atau "kekosongan", sedangkan "sabi" menggambarkan "kemunduran" atau sesuatu yang "tidak bersemangat".

Selain itu, meski arti wabi dan sabi menimbulkan perasaan melankolis karena mengandung kesedihan atau konotasi negatif dalam bahasa Indonesia, kata wabi sabi dalam bahasa Jepang membangkitkan kehangatan dan kehidupan.

Seperti Seiring berkembangnya frasa, "wabi" mulai diterjemahkan sebagai sesuatu yang mengidentifikasi perasaan "penghargaan terhadap kesederhanaan atau keadaan alami". Menurut  filsuf  Alan Watts, wabi melambangkan kesendirian atau kesepian.

Lebih lanjut, menurut mindful-company.com, Richard Powell, penulis buku Wabi Sabi Simple, mengatakan bahwa konsep tersebut mengajarkan tiga realitas sederhana: bahwa dalam hidup ada hal-hal yang tidak dapat bertahan lama, belum selesai dan tidak ada yang sempurna.

Baca Juga: Ternyata Kebiasaan Sederhana ini Dapat Membantu Muslimah untuk Meningkatkan Kesehatan Mental di Usia Produktif

Sederhannya, Wabi Sabi sering  dikaitkan dengan perasaan damai saat melihat perubahan alam dalam hidup. Menerima kenyataan bahwa kehidupan dan hal-hal  di dunia ini cepat berlalu memungkinkan kita untuk lebih menghargai keindahannya.

Barangkali konsep Wabi Sabi yang dipraktikkan oleh orang-orang Jepang ini sangat cocok diterapkan di masyarakat modern saat ini yang senantiasa berupaya menuju kesempurnaan.

Kita dapat melihat bahwa orang-orang mengejar berbagai aspek yang pada akhirnya menyebabkan depresi, kecemasan, dan stress, hingga kesehatan mentalnya terganggu hanya untuk memenuhi ekspektasi tersebut.

Untuk itu, berikut adalah langkah-langkah untuk memulai menghadirkan Wabi-Sabi dalam kehidupan sehari-hari.

Kamu harus menghargai kesederhanaan. Banyak cara menghargai kesederhanaan tanpa harus mengikuti cara orang-orang modern saat ini yang terlihat mewah dan hedon. Kamu bisa duduk sendiri sambil ngopi dan melihat matahari terbenam dan mendengar lagu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Febrilian Zulrahman, S. Kom

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X