Khazanah Falsafah Islam Klasik, Mengenal Biografi Filsuf Muslim Ibnu Arabi, Sebuah Pengantar

Photo Author
- Kamis, 21 September 2023 | 06:35 WIB
Ilustrasi sosok Ibnu Arabi, salah satu tokoh besar falsafah Islam. (GENMUSLIM.id/dok;pixabay.com/Mostafa Meraji)
Ilustrasi sosok Ibnu Arabi, salah satu tokoh besar falsafah Islam. (GENMUSLIM.id/dok;pixabay.com/Mostafa Meraji)

GENMUSLIM.id- Panggung falsafah Islam klasik telah menyuguhkan sebuah periode sejarah yang begitu mengagumkan, kaya, dinamis, sekaligus rumit untuk mencerna gagasan-gagasan besar para filsuf Muslim, tak terkecuali Ibnu Arabi.

Salah satu nama besar dalam falsafah Islam, Ibnu Arabi, sampai detik ini masih diperbincangkan, sebab tokoh falsafah Islam berasal dari Spanyol itu memang dikenal karena gagasannya yang kontroversi sekaligus dipuji.

Dua kutub antara yang anti dengan Ibnu Arabi maupun yang setuju dengan gagasannya, memang sudah terjadi sejak periode kejayaan falsafah dan pemikiran Islam, sebut saja Syaikh Ibnu Taimiyyah yang berada dikubu tidak sepandangan dengan Ibnu Arabi, dan Syaikh Ibnu Athaillah As Sakandarai yang setuju dengan gagasan Ibnu Arabi.

Menurut Miska Muhammad di dalam bukunya yang berjudul Epistemologi Islam, Pengantar Filsafat Pengetahuan Islam, bahwa Ibnu Arabi ini lebih tepat sebagai tokoh sufi daripada filsuf.

Baca Juga: Khazanah Falsafah Islam Klasik, Mengenal Karya-karya Besar Filsuf Muslim Suhrawardi, Sebuah Pengantar

Dalam penelusuran Miska Muhammad pula, Ibnu Arabi lebih memperhatikan masalah tasawuf daripada berbagai masalah yang berhubungan dengan filsafat.

Ajaran tasawuf Ibnu Arabi memang penuh gaya simbolik dan sulit dicerna jika dipahami secara harafiah, oleh karena itu ada yang menyebut gagasan tasawuf Ibnu Arabi dekat dengan Wahdatul Wujud.

Terminologi tentang wahdatul wujud yang sebenarnya dalam sejarah pemikiran Islam sendiri masih diperdebatkan oleh para ulama, ada yang mendefiniskan sebagimana panteisme atau monisme logis, dan ada yang mendefinisikan tidak sejauh itu, yakni sekedar ingin dekat dengan Sang Maha Pencipta secara ruhani.

Terlepas kontroversi dan pujian yang disematkan oleh Ibnu Arabi, sampai sekarang namanya tetap harum dan karya-karyanya masih dikaji oleh cendekiawan Islam sendiri maupun dari kalangan orientalis.

Baca Juga: Kisah Inspiratif: Ukasyah, Sahabat Ahli Surga yang Justru Ingin Mencambuk Nabi Muhammad SAW

Ibnu Arabi lahir di Andalusia (Spanyol), pada tahun 1165 M, yang juga mempunyai nama lain, yakni Suraga.

Ibnu Arabi sendiri banyak menulis karya ilmiah, namun sedikit sekali yang diwariskan kepada umat manusia.

Secara garis besar, karya Ibnu Arabi bisa dibagi menjadi dua, ada karangan tentang falsafah yang membahas tentang Tuhan, indra, dan akal, maupun karangan yang berupa tema tasawuf, dan yang paling dikenal ialah Futuhat.

Menurut Ibnu Arabi sendiri, karya tersebut berdasarkan inspirasi langsung dari Allah SWT, oleh karena itu, maka tak mengherankan jika ditentang oleh filsuf lain dan para ulama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X