GENMUSLIM.id – Seorang muslim hendaknya pandai dalam menjaga lisan karena dengan lisannya akan menjaga dirinya dari permusuhan dan azab neraka.
Seorang muslim yang pandai menjaga lisannya, cenderung akan berfikir dahulu sebelum ia berbicara dan berbuat.
Lisan seorang muslim yang pandai menjaga lisan berada dibawah kendali hatinya, sedangkan orang bodoh hatinya berada dibawah kendali lisannya.
Seperti dilandir Genmuslim dari almanhaj.or.id pada Selasa, 19 September 2023, menjaga lisan dan mengontrolnya dalam berbicara merupakan sumber dari segala kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 70-71
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًايُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزً عَظِيمًا
Yaa ayyuhalladziina aamanut-taqullooha waquuluu qoulang sadiidaa, yushlih lakum a’maalukum wa yaghfirlakum dzunuubakum wa may-yuti’illaaha warosuulahuu faqod faaza fauzan ‘adziimaa
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu atau mengampuni dosa-dosamu. Barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”
Dari Surah Al-Ahzab Allah telah berjanji siapa saja orang muslim yang berkata jujur akan diperbaiki amalan atau diampuni dosa-dosanya.
Akibat seorang muslim yang tidak menjaga lisan akan menimbulkan permusuhan yang dimulai dengan ghibah dan namimah.
Nabi Muhammad SAW bersabda yang diriwayatkan Imam Muslim
“Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Siapakah orang muslim yang paling baik?”, Beliau menjawab, “Seseorang yang orang-orang muslim yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya.”
Dengan lisan memungkinkan berbicara tentang apa yang telah lalu, yang sedang terjadi atau juga yang akan mendatang.