Ketika Nabi Muhammad SAW menginjak usia empat puluh tahun, beliau mulai menerima wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril di gua Hira.
Malaikat Jibril pun datang kepada Rasul dan turunlah wahyu yang pertama yang ia bawakan dari Allah SWT dalam Surat Al ‘Alaq yang artinya,
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena.” (QS. Al-Alaq 1-4)
Wahyu-wahyu ini kemudian dikumpulkan dalam kitab suci umat Islam, yang Bernama Al Quran.
Tugas yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW adalah menyampaikan risalah kebenaran dan membimbing manusia ke jalan yang benar.
Dakwah, Hijrah, dan Pembentukan Umat Islam
Nabi Muhammad mulai terbuka menyampaikan ajarannya kepada masyarakat
Pesan-pesan keadilan sosial, persatuan dan pengabdian kepada Allah adalah inti dari ajarannya.
Baca Juga: Cerah dan Berwarna! Drakor A Good Day To Be A Dog Telah Merilis Poster Baru, Berikut Penjelasannya!
Namun dakwahnya kerap mendapat penindasan dan kebencian dari pihak-pihak yang tidak mau berubah.
Di suatu hari, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya meninggalkan Mekah menuju kota Yatsrib, yang kemudian dikenal dengan nama Madinah.
Hijrah ini menandai dimulainya fase baru dalam sejarah Islam.
Di Madinah, Nabi Muhammad tidak hanya menjadi pemimpin keagamaan tetapi juga pemimpin politik dan sosial.