Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Pergelaran Kirab Ampyang: Memangnya Ada? Dimana Tuh?

Photo Author
- Rabu, 13 September 2023 | 16:13 WIB
Pergelaran Kirab Ampyang sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW (GENMUSLIM.id/dok: Tangkapan Layar Instagram/azzarasheve)
Pergelaran Kirab Ampyang sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW (GENMUSLIM.id/dok: Tangkapan Layar Instagram/azzarasheve)

GENMUSLIM.idKirab Ampyang merupakan suatu tradisi yang digelar untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi.

Tradisi Kirab Ampyang asli tumbuh dan berkembang di Indonesia tepatnya di daerah Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah.

Hingga saat ini, Kirab Ampyang masih terus dilestarikan sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahunnya.

Pada artikel ini akan dibahas apa itu Kirab Ampyang dan bagaimana pelaksanaannya di Desa Loram Kulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus Jawa Tengah.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Maudu Lompoa Desa Cikoang: Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Berbalut Kearifan Lokal

Selain sebagai perayaan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, pergelaran Kirab Ampyang juga bertujuan untuk intropeksi diri, meraih berkah, dan syiar Islam berbalut budaya kearifan lokal.

Perayaan Kirab Ampyang disebut juga dengan Ampyang Maulid yang dilaksanakan untuk menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW di Desa Loram Kulon.

Acara ini digelar dengan melibatkan arak-arakan tandu berisi nasi kepel yang dibungkus daun jati, kemudian dirangkai mirip gunungan setinggi 1,5 meter.

Selain tandu berisi nasi kepal, ada pula gunungan yang berisi buah-buahan, sayur-sayuran, dan hasil bumi lainnya.

Baca Juga: Ke Yogyakarta, Yuk! Ada Budaya Grebeg Maulud Sebagai Acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Loh

Menurut sesepuh Desa Loram Kulon, ampyang merupakan jenis kerupuk yang terbuat dari tepung, berbentuk bulat dengan warna yang beraneka macam.

Ampyang kini hadir dalam suguhan nasi yang dibungkus menggunakan daun jati. Isinya lengkap dengan lauk (bandeng, telur, tahu, tempe) dan kerupuk.

Saat menggelar Kirab Ampyang, ribuan bungkus nasi ampyang disusun dan ditata dengan cantik. Masyarakat biasanya mengolah nasi ini bersama-sama karena jumlahnya bisa mencapai ribuan porsi.

Setelah jadi dan ditata dalam gunungan, Ampyang kemudian diarak dalam tradisi kirab dan didoakan oleh para tokoh pemuka dan sesepuh Agama Islam di Desa Loram Kulon.

Baca Juga: Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Inilah Rekomendasi Lagu Religi yang Dapat Digunakan Pada Perayaan Maulid

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Merita Dewi

Sumber: Instagram @budayainyong

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X