Kisah Inspiratif Karima al Marwaziyya, Ulama Hadits yang Lahir Dari Peradaban Islam, Kebanggaan Umat

Photo Author
- Sabtu, 9 September 2023 | 15:20 WIB
Ilustrasi sosok Karima al Marwaziyya, Ulama hadist perempuan kebanggaan umat Islam. (GENMUSLIM.id/dok;pixabay.com oleh 6335159)
Ilustrasi sosok Karima al Marwaziyya, Ulama hadist perempuan kebanggaan umat Islam. (GENMUSLIM.id/dok;pixabay.com oleh 6335159)
 
GENMUSLIM.id- Sebelum membicarakan mengenai kisah inspiratif Karima al Marwaziyya, alangkah lebih baik kita membahas bagaimana orientalis memandang agama Islam tidak menghargai kaum perempuan, tuduhan yang bersifat simplistis itu seringkali juga diamini oleh umat Islam sendiri.
 
Di dalam Islam, sebagaimana telah dijelaskan dalam buku Keserasian Gender dalam Islam, Shalahudin mengatakan cara menghormati perempuan dalam ajaran Islam dengan kacamata Barat berbeda.
 
Domestikasi dalam Islam bukan berarti memasung perempuan, melainkan menjaga kehormatannya dari segala tindak kejahatan di luar, meskipun demikian dalam sejarah Islam sendiri juga memperlihatkan bahwa tanpa meminjam kacamata Barat, umat Islam sendiri telah melahirkan salah satu ulama hadits yang mempunyai kisah inspiratif, seperti kasus Karima al Marwaziyya.
 
 
Kisah inspiratif Karima al Marwaziyya ini harusnya bisa membuka pikiran banyak orang, bahwa umat Islam bisa menghormati perempuan tanpa harus diajari oleh orang Barat, sebab orang Barat dan Islam mempunyai jalan sejarah yang berbeda.
 
Dilansir Genmuslim dalam buku Para Pembentuk Peradaban Islam Seribu Tahun Pertama Minggu, 9 September 2023 bahwa Chase Robinson mengatakan, Karima al Marwaziyya adalah salah satu generasi perawi hadits perempuan yang luar biasa.
 
Selama 1400 tahun peradaban Islam memimpin dunia, setidaknya ada 8000 wanita yang otoritas dalam menyampaikan sebuah hadits.
 
Jika melihat data yang disampaikan Chase Robinson, umat Islam sendiri sebenarnya mampu memberi ruang kepada perempuan dalam membangun peradaban, meskipun tetap dibatasi, dengan pertimbangan syariat.
 
 
Pembatasan ini bukan berarti menindas perempuan, melainkan untuk menjaga kehormatan perempuan dari segala tindak kejahatan di luar sana.
 
Chase Robinson mengatakan, sebenarnya dalam sejarah Islam yang panjang itu, tanpa harus meminjam nilai-nilai kesetaraan dari Barat, ajaran Islam sendiri baik secara teoritis dan praktis tidak ‘memarginalkan’ kaum perempuan sebagaimana yang dituduh oleh masyarakat Barat, umat Islam mempunyai konsep keadilan sendiri.
 
Salah satunya dalam kasus Karima al Marwaziyya, yang hidup di masa aktivitas ilmiah umat Islam berkembang sangat pesat.
 
Karima al Marwaziyya lahir sekitar tahun 975 hijriah di daearh Negara Iran sekarang, dan lahir di keluarga yang mencintai ilmu.
 
 
Karima al Marwaziyya dalam bidang hadits belajar dengan ulama ahli hadits yang mahsyur, yakni al Kushmihani, di mana gurunya ini belajar langsung dengan Imam al Bukhari, seorang pakar hadits yang hebat itu.
 
Menurut penelusuran Chase Robinson, Karima al Marwaziyya ini generasi ketiga murid Imam al Bukhari.
 
Karena generasi ketiga dari murid Imam Bukhari, penguasaan Karima al Marwaziyya mengenai kitab hadits karangan Imam Bukhari ini sangat luar biasa cerdas dan mendalam.
 
Penguasaan terhadap kitab hadits karya Imam Bukhari yang mendalam, maka ketika di Makah, Karima al Marwaziyya sempat memberikan ceramah dan pendidikan ilmu hadits kepada calon ulama maupun masyarakat setempat.
 
 
Murid maupun jamaah yang mendengarkan penjelasannya berasal dari Spanyol maupun hingga wilayah Islam di kawasan Timur.
 
Jika melihat kisah dari Karima al Marwaziyya, seharusnya umat Islam bisa mengambil kesimpulan sendiri, bahwa Islam tidak seperti yang dituduhkan oleh orientalis.
 
Meskipun harus diakui, konsep keadilan dalam memperlakukan laki-laki dan perempuan berbeda dengan struktur pandangan dunia Barat, sebab jalan sejarahnya sendiri berbeda.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Febrilian Zulrahman, S. Kom

Sumber: Keserasian Gender dalam Islam, Shalahudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X