GENMUSLIM.id – Berbicara Maulid Nabi tentunya tak lepas dari Sirah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mempelajari kembali kehidupan Nabi dan mengamalkan suna-sunahnya.
Berbahagialah sebagai umat muslim, sebab Allah karuniakan seorang Nabi yang juga manusia dan menjadi suri tauladan terbaik sepanjang zaman, oleh karena itu penting sekali mempelajari Sirah Nabi agar lebih mengenal dan dekat dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Maulid juga salah satu bentuk kecintaan terhadap Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Memperingati Maulid bisa dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan belajar sirah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dimana Nabi pernah ikut serta membangun Ka'bah.
Jika melalui Maulid kita diingatkan untuk mencintai Nabi, melalui sirah kita akan lebih memahami sosok mulia ini.
Baca Juga: Inilah Tiga Tujuan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Harus Diketahui Oleh Seorang Muslim
Dikutip Genmuslim dalam buku Sirah Nabawiyah karya Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthy mengenai keikutsertaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam membangun Ka’bah.
Ka'bah adalah rumah pertama yang dibangun atas nama Allah, untuk menyembah Allah, dan mentauhidkan-Nya, dibangun oleh bapak para Nabi, Ibrahim ‘Alaihis salam setelah menghadapi “perang berhala” dan penghancuran tempat-tempat peribadatan yang didirikan di atasnya.
Ibrahim ‘Alaihis salam membangunnya berdasarkan wahyu dan perintah dari Allah, sebagaimana firman Allah dalam Al Quran,
“Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar baitullah beserta Ismail (seraya berdoa) Ya Rabb kami, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 127)
Baca Juga: Hikmah Maulid: Belajar Sirah Mengenai Pemeliharaan Allah atas diri Nabi Muhammad SAW di Masa Mudanya
Setelah itu, Ka’bah mengalami beberapa kali serangan yang mengakibatkan kerapuhan bangunannya, di antaranya adalah serangan banjir yang menenggelamkan Makkah beberapa tahun sebelum bi’tsah sehingga menambah kerapuhan bangunannya.
Hal ini memaksa orang-orang Quraisy harus membangun Ka'bah kembali demi menjaga kehormatan dan kesucian bangunannya.
Penghormatan dan pengagungan Ka'bah merupakan “sisa” atau peninggalan dari syariat Ibrahim ‘Alaihis salam yang masih terpelihara di kalangan orang Arab.
Sebelum bi’tsah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah ikut dalam membangun Ka’bah dan pemugarannya, beliau ikut serta aktif mengusung batu di atas pundaknya, pada waktu itu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berusia 35 tahun menurut Riwayat yang paling sahih.
