GENMUSLIM.id- Dalam dunia yang semakin kompleks ini, isu kesehatan mental menjadi hal yang sangat diperhatikan saat ini.
Fokus pada kesehatan mental tidak hanya menjadi sorotan lokal, melainkan telah mencapai tingkat global, baik itu melibatkan generasi muda seperti remaja maupun kelompok orang tua yang berasal dari generasi milenial.
Walaupun demikian, terdapat variasi dalam pemaknaan kesehatan mental di berbagai belahan dunia, termasuk pandangan mengenai kesehatan mental dari perspektif agama, khususnya agama Islam.
Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat dalam buku Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala gejala penyakit jiwa (psychose).
Sedangkan kesehatan mental dalam perspektif agama islam secara umum adalah kemampuan suatu individu dalam melakukan pengelolaan fungsi-fungsi kejiwaan.
Agama Islam Sebagai Terapi Kesehatan Mental
Konsep agama sebagai bentuk terapi kesehatan mental dalam Islam dijelaskan secara tegas dalam ayat-ayat Al-Quran.
Kesehatan mental dalam perspektif agama Islam sangat berkaitan dengan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya secara dinamis, sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan as-Sunnah.
Baca Juga: Cerpen: Bersama Nenek Mencapai Impian
Al-Qur'an dan as-Sunnah memainkan peran penting dalam membimbing kita untuk menemukan cara hidup agar bahagia dunia dan akhirat.
Konsep agama sebagai bentuk terapi kesehatan mental agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat telah dijelaskan secara tegas dalam ayat-ayat Al-Quran.
Salah satu ayat yang membahas tentang ketenangan dan kebahagiaan yaitu pada surat an-nahl ayat 97 yang berbunyi:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ