GENMUSLIM.id- Ketika Turki Utsmani dikuasai Sultan Mehmet V dan didampingi perdana mentrinya Enver Pasha, gerakan Zionis yang mempunyai cita-cita mendirikan Negara Israel di Palestina mendapat angin segar.
Hal tersebut disebabkan, Utsmani secara fakta memang sudah lemah, terlebih lagi ketika Utsmani terseret dalam Perang Dunia 1 yang bersekutu dengan Jerman maupun Austria Hongaria, sehingga sudah tidak fokus memantau gerakan mendirikan Israel di Palestina yang diinisiai oleh gerakan zionis.
Selain itu, dampak Perang Dunia 1 juga telah merubah peta perpolitikan dunia Islam, yang pada awalnya Palestina, Mesir, Syuriah, Lebanon, Yordania, Iraq maupun yang ditempati Israel sekarang, dulunya masih satu kesatuan di bawah kekuasaan Utsmani, setelah Perang Dunia 1 tercerai berai.
Di dalam bukunyaThe Fall of The Khilafah, Perang Besar yang Meruntuhkan Khilafah Utsmaniyah dan Mengubah Selamanya Wajah Timur Tengah, Eugene Rogan mengatakan, Kesultanan Utsmani terseret pada Perang Dunia 1 tepatnya pada tanggal 2 Agustus 1914.
Selama perang tersebut, Kesultanan Utsmani melakukan kampanye perang untuk mendapatkan dukungan rakyatnya.
Kampanye dilakuan di front-front strategis, seperti kampanye di Kaukasus, kampanye perang di Mesopotamia, Kampanye di Palestina, maupun kampanye di Gallipoli.
Selama Perang Dunia 1 berlangsung, hanya berhasil menang dalam satu kampanye, yakni di Galipoli, di mana tentara Utsmani meraih kemenangan luar biasa, sedangkan wilayah Palestina berhasil direbut oleh Inggris dari kekuasaan Utsmani.
Hal tersebut sudah barang tentu impian gerakan Zionis dalam mendirikan Negara Palestina menemui jalan yang tidak terjal lagi, sebab penghalang utamanya, yakni Utsmani, sudah dikalahkan Inggris di medan Perang Dunia 1.
Di dalam Perang Dunia 1 pula, terdapat sebuah kesepakatan aneh yang tidak pernah terjadi dalam sejarah antara Inggris dengan Yahudi, tepatnya tanggal 2 November 1917, Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour menjanjikan kepada Bangsa Yahudi bahwa mereka akan dibangunkan tanah air khusus bagi Bangsa Yahudi di kawasan yang oleh Inggris dinamai Palestina.
Bangsa yang sebelumnya tidak mempunyai hak apa-apa di tanah ini, tiba-tiba dijanjikan oleh Inggris akan membentuk sebuah negara yang kelak dikenal sebagai Negara Israel.
Kejatuhan Palestina yang di dalamnya juga terdapat Baitul Maqdis ke tangan Inggris ini kemudian secara bertahap diikuti dengan runtuhnya Kekhalifahan Utsmani di Istanbul.