Baca Juga: Pemikiran Mengenai Kebebasan dalam Islam Menurut Perspektif Said Hawwa, Sebuah Pengantar Singkat
Begitulah kisah perjuangan sahabat Nabi Bilal yang mempertahankan iman dan islamnya.
Dalam mencintai dunia saja kita melihat seseorang yang mencintai seseorang tentu akan merasa nikmat jika menyebut nama orang yang dicintainya.
Kadang kala, tanpa tujuan yang jelas namanya akan disebut-sebut.
Lalu bagaimana dengan mencintai Allah SWT yang mendatangkan kesuksesan di dunia dan juga di akhirat?
Baca Juga: Muslimah Harus Paham, Inilah Hikmah Di Balik Penciptaan dan Betapa Islam Memuliakan Kaum Perempuan
Karena cintanya kepada Allah SWT inilah Bilal didera dengan segala macam siksaan.
Karena pengorbanannya tersebut Bilal mendapatkan kehormatan sebagai muadzin baginda Nabi Muhammad SAW baik ketika tinggal di Madinah maupun dalam perjalanan.
Setelah baginda Nabi Muhammad wafat Bilal tinggal di Madinah untuk beberapa lama.
Namun, karena melihat baginda Nabi Muhammad SAW sudah tidak ada, sulit bagi Bilal untuk terus tinggal di Madinah.
Baca Juga: Puisi: Temanku Berkembang, Berkisah Tentang Seseorang Yang Ingin Menata Anagata Yang Lebih Tertata
Oleh karena itu, Bilal berniat menghabiskan sisa hidupnya untuk berjihad (di Syam).
Bilal berangkat berjihad dan beberapa lama tidak kembali ke Madinah.
Suatu ketika ia bermimpi berjumpa dengan baginda Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW dalam mimpi Bilal bersabda, "Wahai Bilal, masihkah kamu setia kepadaku? Mengapa kamu tidak pernah menziarahiku?"