Baca Juga: Strong Independent Woman, Kisah Inspiratif Aisyah Ini Bisa Jadi Teladan Wanita Modern
◆ Wanita yang paling dicintai Rasulullah SAW
Dari Amr bin Ash, (dia berkata), "Sesungguhnya Rasulullah SAW mengutusku pada perang Dzatu Salasil, lalu aku mendatangi beliau dan bertanya,
"Siapakah orang yang paling engkau cintai?"
Beliau menjawab, "Aisyah."
Aku berkata, "Dari kalangan laki-laki."
Beliau bersabda, "Bapaknya."
Aku berkata, "Kemudian siapa?"
Beliau berkata, "Umar." Lalu beliau menyebutkan beberapa orang laki-laki.
Oleh karena itu, apabila ada dari para sahabat yang
hendak memberikan hadiah kepada Rasulullah, mereka menunggu hari giliran Rasulullah berada di rumah Aisyah, karena mereka ingin mendapatkan keridhaan beliau.
◆ Isteri Rasulullah SAW di surga
Rasulullah SAW bersabda kepada Aisyah RA,
"Sungguh, yang membuat kematian terasa ringan bagiku adalah telah diperlihatkannya kepadaku bahwa engkau sebagai isteriku di surga."
Baca Juga: 100 Persen Green Flag! Sabarnya Rasulullah Menghadapi Sifat Cemburu Aisyah di Berbagai Kisah
◆ Mendapat salam dari Malaikat Jibril
Rasulullah SAW suatu saat berkata kepada Aisyah RA,
"Wahai
Aisyah, itu adalah Jibril sedang menyampaikan salam kepadamu."
Maka Aisyah berkata, "Wa'alaihissalam warahmatullahi
wabarakatuh, engkau melihat apa yang tidak aku lihat." Maksudnya adalah Rasulullah SAW.
Mengenai keutamaannya juga, Aisyah RA menuturkan sendiri pula hal tersebut. Dia berkata, "Aku diberikan sepuluh kelebihan dibanding isteri-isteri Rasulullah SAW yang lain;
1. Beliau tidak menikah dengan gadis selainku.
2. Tidak ada isteri yang dinikahinya yang bapaknya melakukan hijrah bersama beliau selain aku.
3. Allah menurunkan ayat yang membebaskan aku (dari tuduhan zina) langsung dari langit.
4. Jibril datang membawa rupaku dalam sebungkus sutera, lalu dia berkata (kepada Rasulullah), "Nikahilah, sesungguhnya dia adalah isterimu."
5. Aku dahulu suka mandi bersama beliau dari satu wadah, hal yang tidak beliau lakukan kepada isteri-isterinya yang lain.
6. Beliau shalat ketika kakiku terbentang di hadapannya, beliau tidak melakukannya kepada isteri-isteri lainnya selainku.
7. Pernah turun wahyu ketika dia bersamaku, dan tidak pernah turun wahyu ketika beliau bersama isteri-isteri lainnya selainku.
