Acara tersebut sebenarnya membahas masalah sosial, ekonomi, kebudayaan, serta hubunganya dengan antar negara-negara Asia.
Delegasi Indonesia diwakili A.R Baswedan, Rasyidi, Dr.Mr. Nazir St. Pamuntjak dan Haji Agus Salim sebagai pemimpin delegasi diplomat RI.
Baca Juga: Muslim Wajib Tahu, Begini Konsep Kepemimpinan Menurut Imam Al Mawardi, Simak Penjelasannya!
Di dalam konferensi tersebut, tidak dibicarakan menegenai kedaulatan Indonesia, namun secara tidak langsung, kedaulatan Indonesia sebenarnya sudah diakui secara de facto oleh seluruh peserta konferensi yang hadir.
Tidak adanya penolakan akan kehadiran Indonesia di konferensi tersebut telah memberikan indikasi bahwa Indonesia diakui sebagai sebuah negara yang berdaulat, bukan negara boneka maupun negara jajahan.
Meskipun pencapainnya sebagai negarawan maupun diplomat sangat luar biasa, namun sebagaimana yang diingat oleh Kasman dan Roem, jika Haji Agus Salim tinggal di kontrakan yang jelek dan bocor.
Saat hujan, Haji Agus Salim bersama anak-anaknya menampung air hujan dalam baskom yang kemudian digunakan untuk main kapal-kapalan.
Begitulah cara Haji Agus Salim mendidik anak-anaknya dalam kesederhanaan.
Melihat kondisi Haji Agus Salim tersebut membuat Kasman mengambil kesimpulan; ‘Jalan pemimpin bukan jalan yang mudah, memimpin adalah jalan yang menderita, seperti bunyi pepatah kuno Belanda: leiden is lijden-memimpin adalah menderita. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.