Muslim Wajib Tahu, Begini Konsep Kepemimpinan Menurut Imam Al Mawardi, Simak Penjelasannya!

Photo Author
- Senin, 21 Agustus 2023 | 09:25 WIB
Kota Baghdad sekarang, sebuah kota maju pada masanya, yang ditinggali Imam Al Mawardi dalam merumuskan konsep kepemimpinan muslim. (GENMUSLIM.id/dok; pixabay.com/alwanoday3)
Kota Baghdad sekarang, sebuah kota maju pada masanya, yang ditinggali Imam Al Mawardi dalam merumuskan konsep kepemimpinan muslim. (GENMUSLIM.id/dok; pixabay.com/alwanoday3)

GENMUSLIM.id- Konsep kepemimpinan menurut Imam Al Mawardi menarik untuk dibahas dan diketahui oleh kaum Muslim.

Imam Al Mawardi hidup di abad pertengahan, namun konsep kepemimpinan beliau bisa dikatakan melampaui zamannya, terlebih lagi kaum Muslim Indonesia sedang di situasi tahun-tahun politik.

Di dalam ajaran Islam, konsep kepemimpinan muslim tidak dibisa dilepaskan dari agama, yang dalam kerangka berpikir Imam Al Mawardi bisa didefinisikan.

Sebelum mengenal konsep kepemimpinan ala Imam Al Mawardi, alangkah lebih baik kita mengenal lebih dekat mengenai biografi beliau.

Baca Juga: Drama Korea Crime-Action Baru “The Worst of Evil”, Umumkan Tanggal Tayang Dalam Rilisan Poster Terbaru

Di dalam buku Islam dan Tata Negara, Munawir Syadzali meengatakan, Imam Al Mawardi mempunyai nama lengkap Abu Hasan Ali bin Muhammad bin Habib Al Mawardi Al Basri.

Imam Al Mawardi lahir pada tahun 370 Hijriah.

Pernah belajar di Basrah dan Baghdad selama dua tahun dan pernah menjabat sebagai hakim di berbagai kota secara bergantian.

Beliau terkenal sebagai salah satu ulama pakar di madzhab Syafi’i dan bersemangat mempelajari dan mengikuti madzhab tersebut.

Baca Juga: Menghadapi Tes CPNS: Strategi Sukses dan Persiapan Terbaik Bagi Calon Peserta untuk Menjadi Abdi Negara

Imam Al Mawardi wafat pada usia 86 tahun, tepatnya pada bulan Rabiul Awwal tahun 450 Hijriah.

Di dalam buku Al Ahkam Al Sulthoniyyah, Imam Al Mawardi mendefinisikan kepemimpinan ialah pengganti peran kenabian dalam menjaga agama dan mengatur dunia.

Karena definisi kepemimpinan mengganti peran kenabian, maka sifat kepemimpinan itu tidak bisa dipisahkan dari ajaran Islam, sebab sejarah memotret bagaimana Nabi Muhammad SAW juga pemimpin Negara Madinah, selain pembawa ajaran Allah SWT.

Kepemimpinan harus ada di dalam kehidupan manusia, sebab tanpa ada kepemimpinan yang mengatur kehidupan manusia, kehidupan akan penuh bencana dan chaos.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nauveliawati Nur Al-Fathonah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X