Masih Suasana Kemerdekaan RI, Mari Mengenal Sepak Terjang Diplomat Haji Agus Salim! SIMAK SEJARAHNYA

Photo Author
- Senin, 21 Agustus 2023 | 18:30 WIB
Haji Agus Salim, Tokoh Sejarah Indonesia (GENMUSLIM.id/dok:womenpedia.id)
Haji Agus Salim, Tokoh Sejarah Indonesia (GENMUSLIM.id/dok:womenpedia.id)

GENMUSLIM.id - Bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan RI, di mana mengenal, membaca, dan berusaha meneladani kiprah seorang pahlawan seharusnya menjadi kesadaran kita sebagai generasi bangsa, yang pada kali ini kita akan bahas biografi singkat Haji Agus Salim sebagai seorang diplomat ulung pada masanya.

Selain dikenal sebagai diplomat ulung, Haji Agus Salim juga dikenal sebagai tokoh pergerakan yang aktif di Sarekat Islam.

Menjelang kemerdekaan RI, Haji Agus Salim ikut andil dalam merumuskan Piagam Jakarta di Panitia Sembilan, bersama wakil Islam lain.

Kepiawaiannya dalam hal diplomasi sudah banyak dikenal, baik kawan maupun lawannya.

Baca Juga: Kronologi Penaklukan Mesir oleh Pasukan Islam pada Masa Khalifah Umar bin Khattab, Begini Sejarahnya!

Seorang profesor sekaligus Perdana Menteri Belanda (1945-1946), Willem Schermerhorn dalam catatan hariannya, Het Dagboek van Schermerhorn, mengungkapkan jika Haji Agus Salim itu orang tua yang cerdas.

Dalam hal diplomasi, dia paling unggul di antara diplomat lain dari Indonesia yang dikenalnya.

Menurut Roem di Prisma No.8 Agustus 1977, dengan judul Haji Agus Salim, Memimpin adalah Menderita, setelah Indonesia merdeka, Agus Salim tergabung dalam Kabinet Sjahrir sebagai Menteri Luar Negeri.

Penunjukan sebagai Menteri Luar Negeri cukup beralasan, sebab Haji Agus Salim sendiri pernah bekerja pada Konsulat Belanda di Jeddah.

Haji Agus Salim seorang negarawan ulung yang punya jasa besar dalam mencari dukungan kemerdekaan Indonesia dari negara-negara lain, terutama dari negara-negara Arab.

Baca Juga: Biografi Singkat Haji Agus Salim, Seorang Siswa yang Terkenal Cerdas hingga Memikat Seorang Kartini

Alasan Haji Agus Salim mencari dukungan dari negara-negara Arab karena kesamaan penduduknya yang beragama Islam, selain sama-sama sebagai bangsa Timur yang dijajah oleh negara-negara Barat.

Menurut Wildan Insan Fauzi, di dalam Diplomat dari Negeri Kata-Kata; Diplomasi Haji Agus Salim pada Inter Asian Relation Conference dan Komisi Tiga Negara, mengungkapkan bahwa perjuangan diplomasi Haji Agus Salim tidak hanya mencari dukungan dari negara-negara Arab, tetapi juga mencari dukungan dari negara-negara lain, seperti pencarian dukungan di Konferensi Antar Asia di New Delhi.

Konferensi Antar Asia itu diadakan pada tanggal 24 Maret 1947, yang diikuti India, Birma, Indonesia, Filiphina, Ceylon, Malaysia, Mesir, Tibet, Afganistan, Siam, Palestina, Australia, China, Indo-China, dan Republik USSR di Benua Asia Kecil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Haji Agus Salim: Memimpin adalah Menderita karya Wildan Insa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X