GENMUSLIM.id - Setelah Rasulullah SAW wafat, suasana haru menyelimuti umat Islam dan para sahabat utama kala itu, dari Bilal bin Ra’bah, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash Shiddiq, seakan masih tak percaya kalau Rasulullah SAW sudah wafat.
Sebagai sahabat senior, Abu Bakar Ash Shiddiq mencoba menenangkan para sahabat lain, dengan nasehat yang terkenal, kurang lebih isi nasehat tersebut begini,’Wahai umat Islam, jika kalian menyembah Rasulullah SAW, beliau sudah wafat, namun ketika engkau menyembah Allah SWT dia Maha Hidup lagi Maha Abadi.’
Nasehat indah dari Abu Bakar Ash Shiddiq tersebut menyentak umat Islam waktu itu, dan menyadari terlalu lama menangisi wafatnya Rasulullah SAW juga tidak baik.
Baca Juga: Tahu kah Kamu? Beginilah Hikmah Surat Al-kahfi Dari Berbagai Kisah Didalamnya!
Di dalam buku Sejarah dan Kebudayaan Islam, Hassan Ibrahim menyebutkan, sebelum jenazah Rasulullah SAW dikebumikan, para sahabat anshar dan muhajirin mengadakan musyawarah di balai kota Bani Sa’idah, Madinah.
Musyawarah tersebut membahas siapa yang pantas menggantikan kepemimpinan Rasulullah SAW.
Musyawarah berjalan alot, karena masing-masing pihak, baik dari kalangan Anshar dan Muhajirin merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam.
Namun, dengan semangat ukhuwah Islamiah yang kuat, akhirnya diputuskan bahwa Abu Bakar Ash Shiddiq menjadi pemimpin umat Islam.
Bagi kalangan orientalis, ketika Rasulullah SAW wafat dan tidak segera dikebumikan oleh para sahabat, karena para sahabat fokus pada siapa yang berhak menjadi pemimpin umat Islam sepeninggal Rasulullah SAW, dianggap sebagai perbuatan kurang manusiawi.
Namun, tuduhan orientalis itu mudah dipatahkan, jika para sahabat terlebih dahulu mengurusi urusan kenegaraan sebelum memakamkan Rasulullah SAW, itu menandakan umat Islam tahu prioritas utama, sebab urusan kepemimpinan dalam ajaran Islam amat penting dan tak bisa dipisahkan, sebab menyangkut urusan umat Islam dan rakyat yang lebih besar.
Hal tersebut bukan berarti memakamkan Rasulullah SAW tidak penting, sebab setelah urusan di Bani Sa’idah itu selesai, para sahabat bergegas untuk segera memakamkan Rasulullah SAW.
Menurut Badri Yatim, di dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, Abu Bakar Ash Shiddiq dijuluki Khalifah Rasulillah, sebab Abu Bakar Ash Shiddiq pemimpin umat Islam setelah Rasul.