GENMUSLIM.id- Pada masa awal dakwah Islam, Kekaisaran Persia merupakan salah satu kekuatan besar dalam sejarah dunia waktu itu, di mana juga dibidik oleh pasukan Islam dalam menyiarkan agama Islam.
Pada masa itu, Nabi Muhammad SAW sudah menanamkan visi besar pada dalam diri pasukan Islam untuk bisa menyiarkan agama Islam di seluruh penjuru dunia, terutama di kawasan yang menjadi wilayah Kekaisaran Persia.
Jika ditinjau dari kondisi pasukan Islam yang sedang membangun kekuatan dan peradaban Islam di Jazirah Arab, secara nalar tidak mungkin menaklukkan Kekaisaran Persia yang besar itu, namun gerak sejarah selanjutnya memang berpihak pada sabda Nabi Muhammad SAW.
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber Jumat, 18 Agustus 2023 bahwa dalam buku Sejarah Islam Pertengahan, Abdul Rahim Yunus mengatakan, pada tahun 8 Hijriah, Nabi Muhammad SAW mengirim surat kepada Raja Persia Kisra Abruiz untuk memeluk agama Islam.
Pada saat surat dari Nabi Muhammad SAW dibacakan, Kisra Abruiz menyobek surat tersebut sambil mengumpat, ‘budak rendahan dari rakyatku menuliskan namanya mendahuluiku.’
Berita tersebut terdengar oleh Nabi Muhammad SAW dan beliau bersabda,’semoga Allah mencabik-cabik kerajaannya.’
Doa Nabi Muhammad SAW terkabul, Persia kalah perang dari Romawi, digulingkan dan dibunuh oleh anaknya sendiri, Syirawaih, dan puncaknya kerajaan tersebut ditaklukkan oleh pasukan Islam pada masa Umar bin Khattab.
Di dalam buku History of The Arabs, Phillip K Hitty mengatakan, sebelum Saad bin Abi Waqash, pada bulan Oktober atau November tahun 635 al Mutsana bin Haritsah sudah memulai bertempur dengan Mihran dari Persia, dan al Mutsana bin Haritsah tampil sebagai pemenang.
Selanjutnya, Khalifah Umar bin Khattab mengutus Saad bin Abi Waqash untuk menggantikan al Mutsana bin Haritsah.
Pada bulan Mei atau awal bulan Juni 637, Saad bin Abi Waqash betempur di daerah Qadisiyah, melawan pasukan Sasaniyah Persia yang dipimpin oleh Rustam.
Pertempuran ini dimenangkan oleh pasukan Islam yang dipimpin oleh Saad bin Abi Waqash, dan Rustam terbunuh, pasukannya panik lari kocar-kacir, serta pasukan Islam disambut hangat oleh penduduk setempat, di mana penduduk setempat tersebut melihat pasukan Islam sebagai pembebas dari penindasan Sasaniyah Persia sekaligus memandang orang-orang Persia sebagai orang asing.
Di tahun yang sama, pasukan Islam yang dipimpin oleh Saad bin Abi Waqash berhasil menaklukkan ibu kota Sasaniyyah Persia, Ctesiphon.
Setelah Perang Qadisiyyah dan Madain, penaklukan terus digencarkan oleh pasukan Islam, dan perang terbesar yang terakhir, yakni Perang Nahawand pada tahun 641, berhasil mengukuhkan pasukan Islam di bekas wilayah Kekaisaran Persia.
Perjuangan Saad bin Abi Waqash dilanjutkan oleh keponakannya, yang berhasil menghancurkan sisa-sisa pasukan Yazdagird III (seorang raja terakhir Persia).
Penaklukkan terus mengalami keberhasilan, Teluk Persia, Bahrain, dan Faris berhasil dikuasai pasukan Islam.
Keberhasilan demi keberhasilan yang diperoleh pasukan Islam, membawa jauh hingga mendekati kawasan India,Khurasan ditaklukkan, wilayah Balukistan ditaklukkan pada tahun 643.
Barak militer Kufah menjadi ibu kota dari bebrbagai wilayah yang ditaklukkan pasukan Islam.
Baca Juga: Kisah Inspiratif : Sunan Bonang, Wali Songo yang Menciptakan Syair Tombo Ati! Seperti Ini Kisahnya
Yazdagird III, raja muda terakhir dari Persia itu lari dengan membawa mahkota, harta dan segelintir pasukan, namun Yazdagird dibunuh oleh orang terdekatnya di daerah Marw.
Kematiannya ini menandakan bahwa Kekaisaran Persia yang pernah memerintah selama 12 abad takluk oleh pasukan Islam yang sebelumnya dianggap remeh.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.