Sesuai saran dari Amirul Mukminin Umar, Saad Bin Abi Waqqash mengutus delegasinya untuk berdiskusi dengan Rustum si panglima Persia.
Setelah melakukan dialog, delegasi tersebut melaporkan kepada Saad Bin Abi Waqqash bahwa tidak ada jalan lain, selain pertempuran.
Mendengar hal ini, Saad Bin Abi Waqqash menangis lantaran tubuhnya dipenuhi bisul hingga kesulitan bahkan untuk duduk.
Seandainya pertempuran ini bisa terjadi sebelum ia sakit atau setelah ia sembuh.
Baca Juga: Simak 8 Langkah Menjadi Data Analyst di Bidang Kesehatan, Peran, Serta Kisaran Gaji Yang Diperoleh
Namun, Saad mengenyahkan pikiran negatifnya karena Rasulullah mengajarkan untuk tidak berkata “Seandainya”.
Alasannya, karena kata-kata ini menunjukkan ketidakberdayaan seharusnya, seorang muslim tidak lemah dan kehabisan akal.
Sambil menahan sakit dengan susah payah Saad Bin Abi Waqqash tetap mengarahkan prajuritnya dan mengobarkan semangat mereka.
Ia menjadi panglima yang penuh dengan rasa optimisme dan mengubah satu prajurit menjadi satu peleton pasukan.
Tentara Persia satu persatu gugur bersama pemujaan berhala dan padamnya api yang selama ini disembah.
Lewa kisah ini kita sebagai seorang muslim bisa meniru kegigihan Saad dalam menghadapi masalah.
Yakin sepenuhnya dengan pertolongan Allah dan bukan berputus asa. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.