Kisah Nabi Muhammad 2 Kali Patah Hati Saat Cintanya Ditolak, Siapakah Sosok Wanita yang Ia Cintai?

Photo Author
- Minggu, 13 Agustus 2023 | 22:00 WIB
 Ilustrasi Perkampungan Arab, Tempat Tinggal Nabi Muhammad dan Fakhitah (GENMUSLIM.id/dok: OKTB)
Ilustrasi Perkampungan Arab, Tempat Tinggal Nabi Muhammad dan Fakhitah (GENMUSLIM.id/dok: OKTB)
 
GENMUSLIM.id - Nabi Muhammad adalah kekasih Allah yang setiap perjalanan hidupnya penuh dengan perjuangan dan inspirasi.
 
Nabi Muhammad mengajarkan pentingnya menjaga kerahasiaan antar pasangan. 
 
Suatu ketika Nabi Muhammad marah kepada Hafshah karena tidak bisa menjaga rahasia yang dia percayai dan memberitahu Aisyah tentang hal itu. 
 
Hal ini memicu konflik kecil dan Rasulullah sempat menalak Hafshah. 
 
Dilansir Genmuslim dari Buku 36 Perempuan Mulia Disekitar Rasulullah SAW karya Muhammad Ali Quthb Minggu, 13 Agustus 2023 bahwa dibalik harmonisnya hubungan rumah tangga, ternyata Rasulullah juga pernah merasakan patah hati.
 
 
Nama wanita itu adalah Fakhitah binti Abu Thalib. 
 
Fakhitah bukanlah seorang wanita biasa, ia adalah seorang wanita yang lahir dari suku terkemuka, Bani Hasyim dari Makkah. 
 
Ayahnya adalah Abu Thalib dan kakeknya adalah Abdul Muthalib. 
 
Fakhitah memiliki kakek yang sama dengan Muhammad, mereka adalah sepupu. 
 
Fakhitah adalah adik dari Ja'far dan Ali bin Abu Thalib. 
 
 
Sepeninggal ibu dan kakek membuat Muhammad hidup bersama pamannya, Abu Thalib.
 
Terbiasa hidup dalam naungan Abu Thalib membuat Muhammad menjadi teman akrab Fakhitah.
 
Tumbuh bersama dan sebagai pemuda, Muhammad menyadari bahwa benih cinta tumbuh di hatinya.  
 
Perasaan itu ada sebelum Nabi Muhammad mulai berdagang dan mengenal Khadijah. 
 
Perasaan cinta dan kasih sayang membuat Nabi Muhammad melamar putri pamannya agar bersedia menikah dengannya. 
 
 
Meskipun Abu Thalib sangat mencintai Muhammad, dia tetap menolak tawaran itu. 
 
“Wahai anak saudaraku, sebenarnya kami berhubungan (lewat pernikahan) dengan keluarga Hubairah. Dan orang yang dermawan juga memberi dengan murah hati,” kata Abu Thalib. 
 
Fakhitah  dekat dengan pria itu, Hubairah bin Abi Wahab. 
 
Hubairah adalah seorang penyair, sosok yang puitis dan romantis. 
 
Hubairah berasal dari Bani Makhzum yang juga pernah menikah sebelumnya dengan Bani Hasyim. 
 
Aalasan utama penolakan itu karena Fakhitah juga menerima lamaran Hubairah, sesuatu yang tidak bisa dibatalkan oleh Abu Thalib. 
 
Tidak banyak ekspresi sejarah tentang bagaimana keadaan Nabi Muhammad setelah penolakan itu. 
 
 
Juga apa yang dirasakannya ketika Fakhitah kemudian menikah dengan Hubairah. 
 
Singkat cerita, Fakhitah memiliki empat orang anak dari pernikahannya dengan Hubairah. 
 
Fakhitah kemudian lebih dikenal dengan  Ummu Hani sebagai nama putri pertamanya. 
 
Fakhitah bukanlah orang pertama yang  masuk Islam, bersama Hubaira, mereka tinggal di Mekkah dan tidak pindah ke Madinah karena belum masuk Islam.  
 
 
Ketika Nabi Muhammad membebaskan Mekkah dan kembali, Fakhitah masuk Islam, tepatnya pada tanggal 20 Ramadhan tahun 8 Hijriah/630 M.
 
Berbeda dengan Fakhitah, suaminya tidak pernah mau masuk Islam dan memutuskan untuk pergi meninggalkan keluarganya ke Najran. 
 
Tidak ada sejarah yang mencatat kehidupan Hubairah setelah melarikan diri ke Najran. 
 
Namun, Imam Dzahabi menegaskan, "Tidak ada perawi yang menyebutkan bahwa Hubaira masuk Islam." 
 
Pada dasarnya, Fakhitah adalah seorang janda, status perkawinannya gugur karena suaminya non-muslim. 
 
 
Dan ibu yang luar biasa ini merawat keempat anaknya dengan penuh cinta.
 
 Ummu Hani adalah sosok yang ditemukan dalam banyak hadis. 
 
Di rumahnya, Nabi Muhammad sendirian dalam kesakitan setelah kematian Khadijah dan pamannya. 
 
Jibril juga mengunjungi Nabi Muhammad di rumah Ummu Hani dan mengundangnya untuk Isra Mi'raj. 
 
Fakhitah juga merupakan tokoh pertama yang diriwayatkan Nabi dalam perjalanan malamnya dari Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dan kemudian ke Sidratul Muntaha. 
 
 
Fakhitah langsung percaya tanpa keraguan dengan perjalanannya. 
 
Melihat Fakhitah menjanda dan menjaga keempat anaknya sendirian membuat Nabi Muhammad menawarkan perlindungan dan meminangnya. 
 
Namun seperti pertama kali, Fakhitah tetap menolak tawaran tersebut. 
 
 “Wahai Rasulullah, aku benar-benar mencintaimu lebih dari pendengaran dan penglihatanku. Dan hak laki-laki itu besar, saya khawatir nanti memenuhi hak laki-laki, saya menyia-nyiakan sebagian hak anak dan saya sendiri (dan tidak akan merawatnya secara maksimal). Dan jika saya merawat anak-anak, saya khawatir saya akan mengabaikan hak-hak suami saya," katanya dengan lembut.
 
Dalam kisah Imam Muslim, Fakhitah berkata, “Wahai Rasulullah, aku sudah tua dan bertanggung jawab terhadap anak."
 
Terkait penolakan tersebut, Gus Baha pernah menjelaskan dalam kajiannya, “Alasannya, Ummu Hani sudah tua dan punya banyak anak. Dikhawatirkan akan menghambat dakwah Rasulullah SAW di kemudian hari.” 
 
Meski hubungan Nabi Muhammad dengan Ummu Hani pernah ditolak lamarannya dua kali, mereka tetap baik dan dia selalu membantu dakwah nabi untuk Islam. 
 
Ummu Hani wafat pada tahun 40 Hijriah, selama hidupnya, ia meriwayatkan sabda Nabi Muhammad sebanyak 46 hadis.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Febrilian Zulrahman, S. Kom

Sumber: 36 Perempuan Mulia Disekitar Rasulullah SAW karya Muhammad A

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X