GENMUSLIM.id – Sudah bukan hal yang aneh jika perempuan selalu melibatkan perasaannya dalam menyikapi apapun, makanya banyak yang menganggap mereka ini baperan.
Disebutkan bahwa perempuan diciptakan dengan 1 akal dan 9 perasaan, sedangkan laki-laki dengan 9 akal dan 1 perasaan, sehingga laki-laki dianggap sebagai makhluk yang logis sedangkan perempuan kebalikannya.
Namun, apakah sensitivitas perasaan perempuan yang dominan itu adalah sebuah kekurangan? Begini Islam menjelaskannya.
Dilansir Genmuslim dari Buku Renungan Dahsyat untuk Muslimah, perasaan lembut dan penuh kasih sayang yang dimiliki perempuan justru bisa menjadi kekuatan yang lebih besar daripada kekuatan fisik dan otot pada laki-laki.
Allah SWT memberikan kekuatan kepada perempuan berupa kekuatan emosi dan spirtual, di mana perasaan ini tidak mudah rapuh meski diri telah diserang penyakit dan menua.
Perasaan lembut dan kekuatan emosi pada perempuan mampu memberikan ketenangan pada orang-orang disekitarnya, jika seorang perempuan merasakan kebahagiaan maka orang disekitarnya akan merasakan kebahagiaan pula.
Namun, perlu diingat juga bahwa perasaan lembut itu terkadang juga menjadi kelemahan, seringkali perempuan akan merespon ketegasan sebagai kekerasan, merespon suara dengan intonasi tinggi sebagai kemarahan, karena itulah perasaan perempuan juga diibaratkan sebagai cermin.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar bin Abi Syaibah yang ditakhrij oleh Al-Bukhori, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya, maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada wanita.” (HR Bukhori).
Selain diibaratkan sebagai cermin, perempuan juga diibaratkan sebagai tulang rusuk yang bengkok.
Setiap laki-laki mempunyai kewajiban untuk mendidik agama pada perempuan-perempuan yang menjadi tanggungannya, baik itu istri, anak, ataupun adiknya, karena itu mereka harus tau bagaimana memperlakukan perempuan dengan baik.
