GENMUSLIM.id - Wanita kerap kali mengalami dilema perihal jalan hidup yang dipilih usai menikah antara menjadi ibu rumah tangga atau tetap berkarir.
Pada hakikatnya wanita memiliki hak untuk menentukan apa yang menjadi titik akhir dalam hidupnya.
Namun saat wanita berani mengambil keputusannya, masyarakat justru masih terjebak ke dalam perdebatan kolot.
Manakah yang lebih mulai menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir?
Dikutip GENMUSLIM.id dari Katadata, fakta yang terungkap berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa sebanyak 15 persen wanita dengan ijazah perguruan tinggi lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki.
Pada hasil data tersebut, bisa dipastikan banyak wanita yang berusaha untuk mengenyam pendidikan lanjut untuk menempuh karirnya dalam puncak kehidupan tertinggi.
Sebenarnya ada banyak cara bagi wanita untuk mencapai cita-citanya, namun sering kali dihadapkan oleh persimpangan yang memicu kegalauan terkait ketetapan hidup mereka.
Seolah-olah pilihan wanita sangat terbatas dan sewaktu-waktu dapat menjadi boomerang bagi dirinya.
Ironisnya permasalahan itu timbul dan terus berputar antara mana yang lebih baik, mana yang lebih mulia, dan mana yang lebih tinggi derajatnya.
Ditambah lagi pernyataan subjektif masyarakat dibumbui sulutan api perseteruan sesama wanita, sehingga saling menjatuhkan satu sama lain.
Sebab wanita karir selalu dilabeli menjadi seseorang yang keras kepala, mandiri, bebas dan buta akan urusan rumah tangga.
Sedangkan menjadi seorang ibu rumah tangga selalu dihantui oleh omongan masyarakat tentang seorang yang sangat bergantung pada suaminya.
Baca Juga: 5 Penyakit Penyebab Kematian Terbanyak di Indonesia, 3 diantaranya Penyakit Tidak Menular
Perlu digarisbawahi mengenai kedua stereotip tersebut menimbulkan pertanyaan besar terkait, "Memangnya kehidupan wanita hanya dapat ditentukan oleh dua faktor? Mengapa harus sedemikian membatasi ruang gerak wanita?”
Tidak ada wanita yang tidak boleh menjadi keduanya. Karena kedua opsi tersebut sama-sama mulia.
Kehidupan seorang wanita tidak bisa dipaksakan hanya memilih salah satu, karena wanita dapat menjadi multiperan.
Perspektif terhadap kodrat wanita yang hanya 'di dapur, sumur, dan kasur' kini kian sirna, wanita tak lagi dianggap sebagai strata kedua.
Hal ini karena maraknya digalakkan narasi kesetaraan gender, dan masih terus diperjuangkan hingga kini.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.