Pada saat perang sedang berlangsung, Rasulullah mengutus Abbas dan Ibn Abbas untuk mengambilkan segenggam pasir.
Baca Juga: One Piece: Studio Ubud dari Indonesia Berkontribusi dalam Produksi One Piece Gear 5 Luffy
Setelah mendapatkan pasir tersebut kemudian Rasul melemparkan pasir itu kepada muka orang kafir, sehingga membuat pasukan kafir quraisy kalah dan pasukan Islam menang.
Wajah gembira terlukis di wajah orang-orang Islam, akibat dari kemenangan perang tersebut.
Pada saat itu Rasul berkata :
“Kalau bukan karena aku yang melemparkan pasir terhadap kaum kafir, niscaya orang-orang kafir itu tidak akan kalah.”
Perkataan tersebut mungkin tanpa disadari oleh Rasulullah hanya perkataan biasa, namun secara tidak langsung Rasul seakan-akan telah membanggakan diri dari caranya memenangkan peperangan tadi.
Baca Juga: Resep Makanan: Cara Membuat Gulai Labu Kuning, Buat Kamu yang Bosan dengan Olahan Biasa
Akhirnya Allah SWT menegur kepada beliau :
“Karena kuasa Ku kaum kafir quraisy kalah dan bukan karena mu (Rasulullah) yang melemparkan pasir.”
Setelah mendapatkan teguran yang ke dua kalinya, Rasulullah sadar bahwa dirinya telah berbuat dosa kepada Allah.
Segera beliau bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, karena Allah itu memiliki sifat Al-Ghofur, maka dengan lapang dada Allah telah mengampuni dosa-dosa Nabi Muhammad yang terdahulu dan yang akan datang.
Subhanallah dari cerita di atas kita tau bahwa nabi Muhammad semata-mata hanyalah manusia biasa seperti kita pada umumnya, yang membedakannya adalah akhlak dan sifat beliau sebagai seorang hamba kepada sang penciptanya.
Betapa luhurnya sifat beliau, walau hanya melakukan dua dosa yang terbilang ringan, dan beliau sendiri sudah di jamin masuk syurga, tetap saja beliau terus bertaubat kepada Allah tiada henti, terus beristighfar sampai akhir hayatnya.