“Ya, akan kunikahi Aisyah bila Rasulullah SAW telah wafat.”
Namun, siapa yang menyangka bahwa gumam hati dan ucapan Thalhah bin Ubaidillah justru disambut dengan wahyu dari Allah SWT.
Ya, Allah SWT menurunkan firmanNya kepada Sang Nabi dalam QS Al Ahzab ayat 53, ”Dan apabila kalian meminta suatu hajat kepada istri Nabi, maka mintalah pada mereka dari balik hijab. Demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka. Kalian tidak boleh menyakiti hati Rasulullah dan tidak boleh menikahi istri-istrinya sesudah wafatnya selama-lamanya.”
Tatkala ayat tersebut dibacakan kepadanya, Thalhah bin Ubaidillah menangis seketika.
Sebagai penebusan rasa bersalahnya, Thalhah bin Ubaidillah lalu memerdekakan budaknya, menyumbang seluruh untanya untuk keperluan umat, dan menunaikan umrah dengan berjalan kaki dengan taubat dari ucapannya.
Begitulah kisah Thalhah bin Ubaidillah yang menjadi sebab turunnya QS Al Ahzab ayat 53.
Dan kalian tahu, berbekal kenangan cinta sepihaknya, Thalhah bin Ubaidillah menamai putri kecilnya dengan nama Aisyah; Aisyah binti Thalhah.
Dan kalian tentu juga tahu bahwa Aisyah binti Thalhah kelak menjadi wanita yang tumbuh dengan kecantikan, kecerdasan, dan kecemerlangan; mirip seperti Aisyah binti Abu Bakar.
Ya, setiap pahlawan punya kisahnya sendiri. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.