Serta serangan yang mereka lancarkan tampaknya dirancang untuk menunjukkan bahwa Israel tidak lagi memiliki kendali penuh atas wilayah-wilayah yang mereka duduki.
Baca Juga: Iran Akan Segera Mendeportasi Migran Afghanistan: Dampak dan Implikasinya terhadap Krisis Humaniter
Ini menjadi pertanda buruk bagi Israel yang selama ini mengandalkan kekuatan militer sebagai alat utama dalam mengamankan wilayahnya.
Dengan ketidakpastian yang terus meningkat di wilayah Golan dan ancaman serangan roket yang berlanjut, Israel dihadapkan pada dilema besar:
Apakah mereka harus memperluas operasi militer secara drastis atau mencari cara diplomatis untuk mengurangi ketegangan di wilayah tersebut.
Namun, dengan pengakuan bahwa Hizbullah tidak takut pada Israel, jelas bahwa opsi militer yang selama ini diandalkan tidak lagi memberikan hasil yang diinginkan.
Pertanyaan besar kini adalah, bagaimana rezim Zionis akan merespons situasi ini?
Apakah mereka akan mengambil langkah-langkah yang lebih tegas atau justru mencari solusi lain untuk mengatasi ancaman yang datang dari arah Suriah dan Hizbullah?
Yang pasti, ketidakpastian masih menyelimuti wilayah utara Israel, dan para pejabat Zionis kini dihadapkan pada tekanan untuk segera mengembalikan keamanan di wilayah yang bergejolak tersebut. ***