GENMUSLIM.id - Beberapa waktu lalu, Lebanon dan Suriah diguncang oleh serangkaian ledakan yang terkait dengan perangkat komunikasi elektronik, yaitu pager, yang digunakan di wilayah tersebut.
Ledakan Pager Lebanon – Suriah ini menyebabkan lebih dari 2.800 orang terluka, dengan 400 di antaranya dalam kondisi kritis, serta 9 orang dilaporkan tewas, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Insiden ini memunculkan kecemasan dan ketegangan di kawasan tersebut, mengingat banyak dari korban merupakan anggota kelompok Hizbullah (Hezbollah adalah organisasi politik dan paramiliter dari kelompok Pejuang Islam yang didirikan pada tahun 1982 dan terletak di Lebanon), serta sejumlah warga sipil yang tak terduga turut terdampak.
Pada bulan Februari 2024, Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, membuat keputusan yang sangat kontroversial.
Ia memerintahkan anggotanya untuk menggunakan pager alih-alih telepon seluler modern.
Alasannya adalah untuk menghindari penyadapan oleh Israel, yang diyakini telah menyusup ke jaringan telepon seluler kelompok tersebut.
Namun, keputusan ini ternyata berakibat fatal bagi banyak anggotanya. Mossad, dinas intelijen Israel, melancarkan operasi canggih yang berhasil menyusupkan malware ke dalam ribuan perangkat pager milik Hizbullah.
Lebih jauh lagi, ada dugaan bahwa Mossad bahkan berhasil memasukkan bahan peledak kecil ke dalam pager baru yang akan didistribusikan kepada militan Hizbullah.
Salah satu pejabat Hizbullah mengungkapkan kepada The Associated Press bahwa pager yang digunakan adalah merk Apollo model AR-924 buatan Taiwan, yang menggunakan baterai lithium.
Dilansir oleh GENMUSLIM.id pada Jumat, 20 September 2024 dari Instagram @muslimfyp.id bahwasanya bukti ini menguatkan teori bahwa malware yang disusupkan ke dalam pager juga dapat mengaktifkan bahan peledak, mengakibatkan ledakan dahsyat yang berlangsung selama lebih dari 30 menit setelah ledakan awal pada pukul 15:30 waktu setempat, 17 September 2024.
Baca Juga: TERBARU! Ledakan Alat Komunikasi Hizbullah: Taktik Cyber yang Mematikan dan Ancaman Zionis Israel
Sebanyak 150 rumah sakit di seluruh Lebanon kini berjuang menangani korban ledakan. Meski sebagian besar korban diduga adalah anggota Hizbullah, beberapa warga sipil juga dilaporkan menjadi korban ledakan ini.
Kejadian tersebut memicu ketegangan lebih lanjut di kawasan Timur Tengah dan memperkuat dugaan bahwa teknologi komunikasi yang terlihat kuno seperti pager dapat menjadi senjata dalam perang siber dan operasi intelijen modern.***
