Pada tahun 1966 sebelum Masehi, Nabi Sulaiman lantas membangun tempat peribadatan untuk Bani Israel,
Yaitu Baitul Magdis, yakni Kuil atau Masjid Nabi Sulaiman. Kuil ini diakini oleh bangsa Yahudi, letaknya di Masjid Al-Aqsa saat ini.
Kuil pertama ini mengalami beberapa penghancuran sepanjang catatan sejarah,
Diantaranya pada tahun 634 sebelum Masehi, Raja Nebuchadnezzar menginfansi Yerusalem dan menghancurkan kuil ini.
Selanjutnya pada tahun 576 sebelum Masehi, Raja Persia Serus yang merebut Jerusalem.
Dan membiayai pembangunan kembali kuil Nabi Sulaiman. Kemudian disebut Bait Kedua.
Selanjutnya di bawah kekuasaan Romawi, lantas Raja Israel, Raja Herodes Agung memperluas Kuil Kedua, pada tahun 20 sebelum kelahiran Nabi Isa.
Bait Suci Kedua tersebut hancur setelah orang-orang Yahudi memberontak ke kerajaan Romawi pada 70 Maeahi.
Saat ini yang tersisa dari kehancuran Bait Suci Kedua adalah bangunan dari Tembok Barat yang juga disebut sebagai Tembok Ratapan.
Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanya 60 meter.
Dinamai Tembok Ratapan karena disitu orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan.
Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.
Dinding ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah. Untuk memisahkan laki-laki dan perempuan,