GENMUSLIM.id - Militer Israel, sebagaimana dilansir GENMUSLIM dari suarapalestina.com, media Israel, Ynet, Israel menderita kekurangan tank, amunisi, dan perwira berpengalaman karena kekalahan dalam perang di Jalur Gaza melawan pejuang Palestina.
Pengakuan tersebut muncul ketika tentara menanggapi petisi yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Israel yang meminta agar tentara wanita dimasukkan ke dalam unit tank di Korps Lapis Baja yang beroperasi di belakang garis musuh.
Militer menolak permintaan tersebut karena banyak tank yang rusak dalam perang dan kurangnya amunisi.
Militer Israel menyebut “Bahwa tank, amunisi, dan perwira berpengalaman yang ada saat ini ditugaskan untuk pertempuran di Gaza, dan hal ini lebih diutamakan daripada menggunakannya untuk melatih tentara wanita untuk dimasukkan ke dalam perang tempur sebagai bagian dari percobaan.
Baca Juga: Palestina Merdeka? Perwakilan Israel Telah Tiba di Mesir Untuk Membahas Gencatan Senjata di Gaza
“Ini adalah pertama kalinya tentara Israel mengakui bahwa mereka kehilangan tank dalam perang di Gaza, mengalami kekurangan peluru serta banyak pejuang dan komandan yang terluka atau tewas dalam perang tersebut,” kata Ynet.
Petisi untuk mengizinkan tentara perempuan berpartisipasi dalam pertempuran dengan Korps Lapis Baja diajukan ke Pengadilan Tinggi oleh tim pengacara yang mewakili Forum Dvorah, sebuah organisasi nirlaba yang berupaya memperjuangkan “partisipasi wanita dalam pengambilan keputusan keamanan nasional dan kebijakan luar negeri”.
Motivasi petisi tersebut muncul sebagai tanggapan terhadap laporan media Israel yang mengklaim bahwa tentara wanita yang ditempatkan di dekat perbatasan Gaza secara heroik berjuang untuk mempertahankan pemukiman Israel selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Dengan menggunakan tank dan senjata yang tidak mereka latih untuk beroperasi, sekelompok tentara wanita memasuki Kibbutz Holit di perbatasan Gaza selama serangan tersebut.
Seperti pasukan Israel yang beroperasi di pemukiman lain di dekat perbatasan Gaza pada tanggal 7 Oktober, awak tank Israel di Holit melepaskan tembakan dengan peluru tank dan senapan mesin berat ke rumah-rumah Israel selama pertempuran tersebut, meskipun mengetahui bahwa warga sipil Israel berlindung di dalam.
Lebih dari 1.200 penduduk sipil Israel yang tewas pada tanggal 7 Oktober dibunuh oleh pasukan Israel, yang menggunakan senjata berat dari helikopter serang, drone, dan tank untuk membunuh pejuang Hamas dan tentara Israel serta warga sipil yang ditawan oleh gerakan perlawanan Palestina.
Sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel terus melanjutkan genosida penduduk Palestina di Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat.
Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina.