Poin tersebut cukup besar bagi Aisyah, belum lagi mata kuliahnya adalah 4 SKS. Jika nilainya tak maksimal, sudah tentu IP nya akan terjun bebas nanti.
Aisyah kemudian menutup matanya, merasa sedih dan air matanya mulai menetes. Pundaknya terasa berat dan ia menangis dalam diam.
Tak ada isakan, hanya saja Aisyah merasakan kesedihan yang membuatnya meluruhkan badan di sajadah. Tak apa, toh Allah memang tempat kembali.
Allah tak pernah menolak keluh-kesahnya. Allah tak pernah menghakiminya karena menangis. Allah tak pernah membuatnya merasa sendiri. Justru sebaliknya, Allah memberikan ketenangan untuk setiap beban masalahnya.
Aisyah sudah sampai di tahap ini, tahap akhir perkuliahannya. Sejak SD ia selalu berusaha untuk masuk ke sekolah-sekolah terbaik untuk bisa menggapai cita-citanya.
Baca Juga: Cerpen Psikologi Kriminal Bagian 1: Kejahatan Muncul Karena Kebaikan yang Selalu Diabaikan
Dulu Aisyah bercita-cita menjadi guru saat masih SD, sekarang ia bercita-cita menjadi perawat setelah saat SMA bergabung dalam ekstrakurikuler Palang Merah Indonesia.
Aisyah merasakan beratnya kuliah, tetapi ia tak pernah mengeluhkan banyak hal kecuali kepada Allah. Gadis itu ingin mewujudkan cita-citanya dan Allah menjadi teman curhatnya sejak awal menjadi mahasiswa.
Allah sangat baik dan mendengarkan semua keluh-kesahnya bahkan memberikan kemudahan saat dirinya menemui kesulitan.
Seperti hari ini contohnya, setelah melaksanakan salat magrib, mengaji, dan turut serta dalam berjamaah isya, Aisyah baru pulang ke kontrakan.
Sampai di kontrakan dan membersihkan diri, Aisyah lantas tertidur dengan mudah. Sebuah nikmat dari Allah yang diberikan padanya untuk beristirahat dengan tenang dan pulas.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.