fiksi

Bertingkah Sopan Ya! Begini Penjelasan Papa Tentang Adab Berkunjung Ke Rumah Orang Lain Dalam Cerpen Cita Nino

Minggu, 17 September 2023 | 07:45 WIB
Cerpen Cita Nino yang akan berkunjung ke rumah teman Mama ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Desain Canva))

GENMUSLIM.id — Mama Nino di dalam cerpen suka sekali mencoba resep baru, terlebih apabila dicicipi kepada orang lain.
 
Cerpen kali ini akan bercerita tentang kegiatan Sabtu pagi bersama Nino dan pikiran random Mama selaku perempuan.
 
Cerita cerpen kali ini sangat membahagiakan Nino, tetapi tidak butuh waktu lama untuk berubah perasaannya seperti pergantian musim yang signifikan.
 
Meskipun begitu, Papa tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengajarkan kepada Nino bahwa semua ada cara dan diatur oleh Allah.
 
Mama seperti biasa memasak di dapur untuk sarapan, karena di hari libur maka kak Riri ikut membantu. 
 
Baca Juga: Cerpen IsIam Kisah Ulul Azmi: Kasih Sayang dan Keteguhan Nabi Isa
 
Nino sendiri tengah asyik berkebun bersama Papa memanen hasil sayur untuk dimasak makan siang, tanaman itu tumbuh di halaman rumah.
 
Semua bergembira di Sabtu pagi ini, meskipun jam baru menunjukkan pukul 6. 
 
Papa awalnya mengajak Nino lari pagi keliling kompleks, tetapi diurungkan menjadi besok saja setelah melihat sayuran siap panen.
 
Mama dan Riri tidak memiliki niatan lari pagi, karena kemarin sudah janjian mencoba resep baru dessert puding karamel yang nampak sangat lezat ketika menemukan di postingan sosial media.
 
Di tengah memasak, Mama teringat teman lamanya yang sangat menyukai puding karamel dan seketika ingin berkunjung ke rumahnya.
 
Baca Juga: Puisi Aku Masih Mencintaimu: Berisi Tentang Ungkapan Penyesalan dan Pengakuan Cinta yang Masih Tersimpan
 
"Mumpung libur'' ujar Mama.
 
Ketika mendengar hal tersebut, kak Riri langsung menuju halaman luar tempat tempat Papa dan Nino sedang asyik berkebun.
 
Kak Riri dengan lugas bilang ke Papa bahwa mau pergi ke rumah teman Mama. Mendengar hal itu, Nino langsung bersemangat untuk pergi karena dengan begitu juga mereka bisa jalan-jalan.
 
Melihat semangat Nino, kak Riri sebenarnya sudah dapat menebak kenapa sebab adiknya itu sangat bersemangat.
 
Pasti bukan karena berkunjung ke rumah teman lama mama, melainkan gak lain berupa kesenangannya.
 
"Ayo Pa, siap-siap" ajak Nino.
 
Baca Juga: Cerpen Roman Singkat: Aku Hanyalah Sepatu Tua yang Kesepian Sendirian dan Kehilangan Pasangan
 
"Mama udah hubungin temennya itu kak?" kak Riri menggelengkan kepala sebagai tanda tidak tahu, yang selanjutnya Papa meminta supaya Mama menghubungi terlebih dahulu temen Mama.
 
Pukul tujuh, semua sudah berkumpul si meja makan untuk sarapan. Di tengah sarapan, Nino menanyakan rencana berkunjung ke rumah teman Mama tadi.
 
"Pa, jadi kan?" 
"Kita tunggu kabar dari tante Ulfa dulu ya" Papa tersenyum mendengar Mama yang menjawab pertanyaan bawel Nino yang kalau sudah mendengar rencana pasti selalu ditanyakan jadi atau tidaknya.
 
"Kan tinggal ke rumahnya aja Ma"
 
"Hidup itu ada adab, trmasuk berkunjung ke rumah orang juga, sayang. Ya kan pa?"
 
Papa mengangguk sambil menyuapkan nasi goreng buatan Mama ke dalam mulutnya yang sedari tadi sudah mendapat kode perut supaya segera diisi.
 
Baca Juga: Cerpen IsIam Inspiratif: Ahmad dan Perayaan Maulid yang Penuh Berkah
 
Sembari makan, Papa menjelaskan adab berkunjung supaya anak laki-lakinya itu memahami kenapa dan bagaimana yang harusnya dilakukan.
 
"Kita harus kabari dulu, kenapa? Karena kan gak semua orang suka untuk dikunjungi."
 
"Tapi lama Pa jadinya dan gak jelas waktunya"
 
"Iya nggak apa-apa dong, supaya menjaga kenyamanan. Selain itu, jangan lupa saat akan masuk rumah meminta izin dulu dan tau jam ke rumahnya juga."
 
"Gak boleh lama-lama juga?"
 
"Bisa gitu, bergantung situasi dan kondisinya"
 
"Harus bawa hadiah gak Pa?" Kak Riri tiba-tiba ikutan menanyakan perihal yang tengah diobrolin Papa dan Nino.
 
"Sunnah-nya iya. Memberi hadiah supaya kita saling mencintai. Jangan mengintip dan harus banget salam pas mau rumah ya" ucap Papa menjelaskan.
 
Baca Juga: Cerpen Muslimah The Series: Tetap Istiqamah Menjalankan Perintah Agama di Tengah Gempuran Tren
 
"Islam mengatur semua hal di dunia ini, dari bangun tidur dan tidur lagi. Itu semua pun pasti ada hikmahnya" lanjut Papa.
 
Semua mengangguk dan tidak lama sebelum sarapan selesai, hp Mama berbunyi sebagai tanda telpon masuk.
 
"Sejak kapan pindah? Qodarullah ya, ih gak ngabarin lagi tapi ih" 
 
Tante Ulfa sudah pindah ke pulau sebrang sejak awal tahun lalu. Dalam artian mereka tidak jadi berkunjung ke rumah siapa pun.
 
Nino sedikit sebal karena tidak jadi jalan-jalan, karena mengetahui hal itu tertangkap dari ekspresinya, akhirnya Papa mengajaknya bermain layangan meski pada akhirnya keduanya demam karena panas-panasan seharian.***

Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Tags

Terkini