Apabila Sudah Tua, Beginilah Sikap Orang Tua! Cerpen Cita Nino: Ibu Tua, Ibuku Sayang

Photo Author
- Jumat, 15 September 2023 | 14:40 WIB
Ini adalah berharga meski sudah Tua, dalam cerpen Nino juga begitu (GENMUSLIM.id/dok: Desain Canva)
Ini adalah berharga meski sudah Tua, dalam cerpen Nino juga begitu (GENMUSLIM.id/dok: Desain Canva)
GENMUSLIM.idCerpen kali ini akan melihat sudut pandang Nino memaknai arti orang tua baginya, terutama seorang ibu.
 
Mama panggilan Nino kepada ibunya adalah bentuk kasih dan cinta dari lisan yang berujung pada hati melekat di dalam cerpen ini.
 
Nino anak dengan kasih sayang cukup digambarkan dalam cerpen menjadikannya seorang yang memiliki kasih sayang lebih kepada sekitar.
 
Salah satunya kejadian dalam cerpen ini.
 
Terik matahari belum usai, meskipun sudah pukul 15.00 WIB, Nino dan teman-temannya tak begitu peduli dan memilih terus bermain.
 
 
Mereka bermain banyak hal sedari siang hari, seusai bosan mereka memutuskan pulang. Atau lebih tepatnya waktu mulai menuju malam dan ingat pesan Ibu jangan terlambat pulang.
 
Nino pulang bersama Kevin, selama perjalanan ke rumah mereka asyik bercerita banyak hal tentang keseruan hari ini.
 
Di perjalanan Nino dan Kevin bertemu ibu tua yang tengah kebingungan.
 
Sebagai seorang yang baik, mereka menanyakan apakah perlu bantuan atau tidak. Setelah panjang menanya, akhirnya tau bahwa ibu tua tersebut ingin ke puskesmas.
 
Selama mengantar, ibu tua itu hanya diam saja tanpa menjawab apa pun, Kevin sampai sebal dan berbisik dengan Nino.
 
 
Dengan cepat Nino mengingatkan Kevin bahwa beliau adalah orang tua dan wajib harus dihormati meskipun baginya menyebalkan.
 
Papa selalu berpesan demikian kepadanya terutama kepada mamanya, sebab waktu akan membuat mereka tua, serta terasa menyebalkan bagi kita.
 
Belum lagi kepikunan dan kekanakan yang akan membayangi ketika tua itu melanda. Melihat ibu tua itu, Nino menarik napas panjang memikirkan suatu hari orang tuanya akan menjadi tua seperti ibu ini.
 
Sedang Kevin yang memang merindukan peran orang tua di sisinya hanya bisa tersenyum getir ketika diingatkan Nino bahwa harus terus sayang kepada orang tua, bagaimana pun keadaannya.
 
Belum sampai di puskesmas, Nino bertanya kepada Kevin tentang kemanakah gerangan anak-anak dari ibu tua ini.
 
Tentu jawaban Kevin hanya gelengan sembari berpikir dan mengeja, kasih sayang apa yang kiranya dapat tersampaikan ketika ia sendiri pun jarang bertemu orang tua di rumah setiap harinya.
 
Tanpa sadar pikiran itu akhirnya terlontar dari mulut Kevin yang ditanggapi Nino dengan lugas.
 
"Doa. Doa anak sholeh adalah salah satu amalan yang takkan terputus"
 
Nino mengingat juga obrolannya dengan mama kala itu ia menanyakan apabila mamanya jauh, apa yang harus ia lakukan untuk berbakti.
 
Tidak lama kemudian, puskesmas sudah di depan mata dan ibu tua pun masuk bersama Nino, serta Kevin yang enggan menunggu di teras.
 
Saat di meja administrasi, tanpa diduga ibu tua tersebut menanyakan "Ada suntik mati?" Nino dan Kevin langsung saling liat.
 
"Maaf ibu di sini tidak menyediakan itu. Apakah dia anak ini anak ibu?"
 
"Bukan."
 
Sang ibu tua itu pun berbalik arah pergi keluar puskesmas lagi, dengan cepat Nino dan Kevin menyusulnya.
 
Perasaan campur aduk ada pada anak 13 tahun mendengar pertanyaan ibu tua itu. 
 
Nino berusaha terus menanyakan kenapa dengan ibu itu dan membujuknya kembali pulang.
 
Ibu tua itu pun akhirnya luluh dan mau diantarkan pulang.
 
Dengan Bermodalkan uang sisa jajan keduanya, mereka menaiki angkot, betapa kagetnya ketika menyusuri jalan. Ternyata jaraknya tak dekat.
 
Ibu tua yang nampaknya lebih dari ¾ abad ini telah jalan kaki menuju puskesmas, ketika ditemukan Kevin dan Nino jaraknya sudah tak lagi jauh.
 
Ibu tua itu menangis yang disertai oleh Nino dan Kevin juga berbinar, memikirkan apakah sang ibu tua ini begitu kesepian hingga menginginkan mati dalam jalan pintas.
 
"Bu...apa pun yang terjadi, ibu pasti ada tujuan masih Allah hidupkan. Bisa jadi, sebab Allah mau ibu terus berbuat kebaikan dan beribadah kepadaNya." 
 
Pandangan sang ibu tua hanya kosong melihat jalan yang terus berlalu begitu saja. Ia tidak pikun, tetapi Nino berpikir mungkinkah sudah mulai kekanak-kanakan.
 
Sesampainya, disambut beberapa orang yang Nino pikir adalah anak-anaknya yang langsung memeluk ibu tua itu.
 
Menanyakan kemana, sebab mereka juga sudah mencari di setiap sudut tempat tinggalnya.
 
 
Nino dan Kevin pun bercerita tentang pertemuan mereka dan mengantar ke puskesmas hingga cerita menginginkan suntik mati.
 
Tentu anak-anaknya terkejut dan bahkan ada yang menangis, meminta maaf sebab terlalu sibuk hingga membiarkan ibu mereka.
 
Usai beberapa drama tangisan yang terjadi, Nino dan Kevin diantarkan pulang oleh anak tertua ibu tua tersebut yang diperkirakan hampir seumuran ayah Nino.
 
Di dalam mobil cukup hening, anak ibu tua itu nampaknya juga terpukul hebat dengan kejadian tersebut.
 
Ketika sampai di rumah, Nino dengan cepat memeluk mamanya yang tentu membuat mama bingung atas sikapnya, meskipun pelukan itu akhirnya ia balas dengan dekapan kembali kepada anak bungsunya tersebut, Nino.
 
Di sisi lain, Kevin hanya termenung saat membuka pintu. Tidak ada siapa pun termasuk mbak-mbak yang biasa menjaganya dan ibu-ibu yang sering memasakan makanan.
 
Mungkin mereka sedang melakukan aktivitas pribadi.
 
Dengan segera Kevin mengangkat tangan dan berdoa.
"Rabbighfir li, wa li walidayya, warham huma kama rabbayani shaghira. Aamiin." 
 
Kevin berlalu dan pergi.***
 
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X