Terror Mengeja, Cerpen Cita Nino: Ada Apa Dengan Meja? Mari Sabar Seperti Rasulullah

Photo Author
- Jumat, 15 September 2023 | 14:30 WIB
cerpen Nino, menahan marah saat kita bisa melakuan (GENMUSLIM.id/dok: Desain Canva)
cerpen Nino, menahan marah saat kita bisa melakuan (GENMUSLIM.id/dok: Desain Canva)
GENMUSLIM.idCerpen ini bercerita tentang Nino yang mulai memahami bahwa dunia tak pernah sebaik itu untuknya, dari sudut pandang manusia.
 
Dipahamkan melalui kisah dan cerpen ini secara tidak langsung mengajak Nino dalam kebaikan.
 
Cerpen ini dimulai dari sudut pandang orang ketiga, melihat hubungan Nino dengan teman maupun keluarganya.
 
Berikut cerpennya yang dapat Kamu baca.
 
Pagi ini, lagi-lagi Nino menemukan surat aneh di laci mejanya dan ini sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut.
 
Nino beranjak SMP dan banyak belum mengetahui karakter teman-temannya di kelas karena belum genap satu semester belajar di sana.
 
 
Ia berpikir apakah ada teman yang tak suka kepada, tetapi Nino tidak menemukan tanda-tanda tersebut.
 
Selama ini ia selalu menjadi anak yang memiliki akhlak mulia dan Nino tidak pernah sekali pun menganggu temannya.
 
Maka, dengan semua tanda tersebut Nino berpikir mungkinkah bukan teman kelasnya, melainkan orang lain iseng. 
 
Atau hal paling mungkin, ia salah meja.
 
Surat aneh yang Nino dapati berisi sapaan dan ":)". Hanya itu.
 
Nino bertanya-tanya siapa pelakunya hingga satu pekan mengalaminya, ia pun tiba-tiba naik pitam dan menjerit di kelas menanyakan hal tersebut.
 
"Siapa di sini yang jahil taruh surat tiap hari di meja aku?"
 
Semua hanya saling memandang, bingung menjawab yang disebabkan oleh mereka tidak ada jawaban dan tidak tau siapa.
 
Belum puas Nino karena tidak ada jawaban, ia berkeliling kelas membuka satu persatu buku dan melihat buku yang paling mirip dengan kertas yang ia dapati setiap hari. 
 
Semua tidak ada kemiripan, kertas itu bergaris biru dan berwarna sedikit vintage. Kertas yang tak lazim untuk anak sekolah, apa lagi sekelas buku catatan.
 
Nino menggaruk kepalanya yang tak gatal, bingung dan merebut satu-satu tas. Membuka tas dan menyamakan kembali.
 
Salah satu teman di kelasnya gerah melihat tingkah Nino yang sesuka hati, ia mendorong Nino agar terjatuh dan menjauh dari rebutan tas.
 
Nino pun terjatuh dan amarahnya semakin bergejolak, menandakan bahwa semua tak baik-baik saja.
 
Nino bertengkar hingga dipisahkan oleh guru dan dimediasi di kantor. Semua klarifikasi didengar oleh orang tua masing-masing.
 
Mama memandang Nino dalam seusai ia dinyatakan diskors selama tiga hari, Nino mendapat hukuman mama dan papa.
 
 
Mama dan papa menyuruhnya menyapu, mengepel bahkan mencuci baju dan piring dilakukan Nino. Setiap malam pun Nino akan mendapatkan kultum dari Papa selalu kepala keluarga.
 
"Kita harus menjaga hati kita dari hal-hal yang mengotori hati. Salah satunya marah. Rasulullah meskipun tidak disukai karena membawa nama Allah, tetapi dari kecil Rasulullah sudah memiliki akhlak kuliah dan dicintai kaumnya"
 
Lelah, hanya itu yang ia rasakan. Lain sisi Nino masih memikirkan siapa dalang dari semua surat yang ada di meja.
 
Terror apa yang membuatnya begitu meyakinkan bahwa ada yang setiap pagi ke kelasnya dan menaruhnya.
 
Akhirnya seusai skors-nya habis masa, Nino sesegera mungkin ke sekolah dalam waktu yang lebih pagi dari biasanya 
 
Sesampainya di kelas, Nino kecewa tidak ada satu orang pun berada di kelas dan ia pun pasrah akan hal itu.
 
Mereka pasti datang siang karena acara perayaan kelahiran Rasulullah.
 
Belum sempat duduk, mata Nino tertuju pada sebuah kertas yang tak asing. Benar saja lagi-lagi itu adalah surat aneh.
 
Ia menggaruk frustasi kepalanya, bagaimana bisa ia datang sepagi? Apa bisa aku mengetahui orangnya.
 
 
Lambat laun, Nino pun berusaha terbiasa hingga bersikap biasa saja. Ia juga mengingat pesan sang ayah untuk selalu bersikap dengan akhlak mulia, setidaknya tidak lagi terpancing emosi.
 
Ia ingat kisah Rasul yang dibully habis-habisan hingga suatu hari Fatimah menangis membersihkan kotoran di atas kepala Rasulullah.
 
Nino lantas berpikir, sangat tidak penting dirinya marah hanya karena hal itu, sampai ia melihat seseorang berdiri di depan meja meletakkan sesuatu yg meja. 
****
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X