fiksi

Cerpen: Bagaimana Jadinya Kalau Rana dan Sari Bertemu, Apakah Mereka dapat Bertahan Sebagai Sahabat Senapas?

Jumat, 25 Agustus 2023 | 10:00 WIB
Kisah sahabat senapas di Kemang (GENMUSLIM.id/dok: istimewa/Yessy Kusuma)

GENMUSLIM.id- Bisa di bilang kehidupan pertama ku di Kemang sangat mengasyikan. Sejak lama aku menantikan saat-saat ini karena aku bermimpi dan berharap bisa punya rumah di Kemang. 

Walaupun sekarang baru bisa ngekos aku bersyukur. Aku suka banget sama Kemang karena Kemang nyeni dan seperti memiliki soul tersendiri yang unik. Dengan banyaknya toko barang seni dan warung makan yang kreatif membuat ku semakin betah disana. 

Jalanan antara kosan ku dan jalan raya, kadang membuatku mengenang orang-orang yang ku cintai di rumah dan di Tanah Kusir tempat teman ku dan tetangga ku. 

Aku berharap mereka baik-baik saja. Ku di sini berusaha merajut mimpi demi cita-cita dan untuk membahagiakan mereka.

Baca Juga: Terkenal Cerewet, Perempuan Muslimah Wajib Tahu, Inilah Pandangan Islam Soal Berlebih-lebihan dalam Berbicara!

Malam ini, aku pergi ke rumah bos ku,  Mbak Sari untuk membuat konsep bagaimana nanti warung makan kata-kata. Dia adalah temannya teman ku yang menawari pekerjaan menulis untuk membesarkan warungnya. 

Spontan aku mengatakan iya dan hijrah ke Kemang meninggalkan keluarga, teman-teman dan pekerjaan lama ku.  Kami senapas karena menyukai hal yang sama yaitu menulis. Aku nyaman berada di dekatnya dan obrolan kami juga nyambung.

“Gimana kalo nanti kita buat perpustakaan juga mbak?”

“Bagus itu bisa ningkatin minat baca orang.”

Baca Juga: Jangan Takut Dibilang Cerewet, Belajarlah dari Asma binti Yazid, Muslimah Zaman Rasul yang Piawai Berbicara!

“Mungkin kita juga bisa majang foto-foto, launching buku, baca puisi dan hal-hal yang berbau literasi.”

“Semua tolong kamu catet ya nanti tolong email ke aku. Satu lagi tolong buat puisi untuk saya tema nya bebas buat bulan depan. Sekalian abis ni kita ke warung liat dimana bagusnya untuk buat perpustakaan dan majang foto.

“Ok sip mbak.”

Di warung kata-kata aku begitu terpaku melihat taste Mbak Sari yang tidak jauh beda dengan ku. Lantainya beralaskan kayu dan semua sisi warung di cat coklat muda. 

Halaman:

Tags

Terkini