Kadang kita rela melakukan apa pun untuk mendapatkan cinta dari orang-orang yang kita sayangi.
Namun, apakah benar cinta itu abadi dan ada cinta yang tak fana?
Atau justru bisa datang dan pergi kapan pun tanpa bisa diprediksi?
Lantas, apa ada cinta nyata dan cinta yang tak fana? Bersifat selamanya bukan sementara.
Mungkinkah ada cinta yang benar-benar seperti itu?
Seperti halnya tergambar dalam puisi Cinta yang Tak Fana berikut ini.
Baca Juga: Puisi Melepas Senja: Cara Seseorang Memaknai Pertemuan dan Perpisahan yang Terjadi dalam Hidupnya
Cinta yang Tak Fana
Aku seringkali mengemis cinta pada mereka
Mengharap balas dari perasaan yang bergemuruh di dada
Ingin dicinta setelah mencintai
Ingin disayang setelah menyayangi
Ingin diperhatikan setelah memperhatikan
Ingin didengar setelah mendengarkan
Tapi sepertinya ini terlalu ironi
Yang kudapat selalu begini, bukan begitu
Buat hati terus tertusuk duri
Bukan salahmu atau salah mereka
Tapi aku dan banyaknya ekspektasi
Yang akhirnya
Aku punya luka yang bernama
Patah hati
Sampai akhirnya waktu berbisik
Melalui setiap tangisanku di malam-malam sunyi
Melalui degup jantungku yang belum berhenti
Melalui pikiran-pikiranku yang beradu setiap hari
Waktu memberitahuku ada cinta yang tak fana dan tidak pernah memberi ironi
Tidak akan menusukku dengan duri