GENMUSLIM.id- Berusaha menerima dan mencintai apa pun yang terjadi dalam hidup kadang tidak mudah.
Justru sering menghakimi, mengelak, dan mengugat takdir yang Tuhan beri.
Protes bahwa ini tidak sesuai dengan yang diharapkan, tidak seharusnya begini, tidak semestinya begitu, dan bentuk protes yang lainnya.
Namun, kadang memang tidak mudah untuk memahami pesan dan hikmah indah yang selipkan Tuhan di antara ketidakinginan yang kita rasakan.
Baca Juga: Puisi Remaja: Kembali, Kisah Cinta Monyet yang Paling Monyet
Seperti halnya yang tergambar dalam puisi berikut yang berjudul Di Gerbong Kereta Itu
Di Gerbong Kereta Itu
Aku menengok ke kanan dan ke kiri
Kebingungan
Kereta ini melaju semakin cepat setiap hari
Wajahku adalah raut yang paling berbeda
Di antara penumpang kereta yang lain
Aku gelisah
Aku bingung
Tak mengerti
Sepertinya aku berada di gerbong yang salah
Kereta ini tak seharusnya aku naiki
Ini bukan jalan dan jalur yang kuinginkan
Aku melihat ke arah mereka
Penumpang lain yang tampak sumringah
Menikmati perjalanan dan tertawa di sepanjang hari
Di gerbong kereta itu
Benarkah ini jalanku?
Atau aku tersesat.
Aku tidak suka jalur dan perjalanan kereta ini
Kadang terdengar petir dari arah luar
Kadang ditimpa hujan dan badai
Apa yang mereka pikirkan?