fiksi

Cerpen Bertemakan Psikologi: Kisah Kana dan Kane, Siapa Pelaku Pembuhunan Itu? (Bagian 2)

Selasa, 15 Agustus 2023 | 11:45 WIB
Ilustrasi Si Kembar Kana dan Kane ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Storyset/Freepik))

GENMUSLIM.id - Sebelumnya….

Kana tidak menjawab, menanggapi kalimat Kane hanya akan membuatnya merasa sakit hati. Kane tidak pernah menganggapnya saudara, sebaliknya, Kana dianggapnya sebagai musuh sejak kejadian tiga puluh tahun silam.

“Lagian, kau tidak bisa lolos kali ini. Kau tahu siapa yang kau bunuh? Itu anak tiri dari salah satu orang berpengaruh di kepolisian ini. Kau bisa membayangkan bagaimana marahnya dia ketika tahu anaknya dibunuh secara keji,” kata Kane. “Aku bisa membayangkan bagaimana marahnya polisi itu karena aku juga mengalami hal yang sama. Kehilangan orang yang kusayangi karena manusia sepertimu,” lanjut Kane.

Interogasi yang dilakukan hanya sebagai perlakuan formal itu akhirnya membawa Kana mendekam ke dalam penjara. 

Baca Juga: Cerpen Psikologi Kriminal: Tim Moving dan Pencarian Pemburu Tato Titik dan Koma

Kane benar-benar membuatnya berada di dalam penjara seperti sebelum-sebelumnya. 

Setiap kali Kana berurusan dengan polisi, maka di sana ada Kane yang akan membuatnya menjadi orang bersalah.

Mendekam di dalam penjara bukan hal baru bagi Kana. Ini kali keempatnya ia berada di ruangan ini. 

Kali ini, ia kembali mencoba memaklumi apa yang terjadi. Toh, tidak ada yang mau membelanya. 

Dua tahun lalu, Kana baru dibebaskan dari penjara karena kasus penculikan, katanya. 

Beberapa tahun sebelumnya ia juga tertuduh melakukan pencurian dan tindak kriminal lainnya. 

Baca Juga: Cerpen Psikologi Islami: Memaafkan Jalan Menuju Kebahagiaan

Kana tidak merasa membunuh, mencuri, dan melakukan tindakan kriminal itu, tetapi ia selalu yang menerima hukumannya.

Kejadian kali ini, serupa dengan kejadian sebelum-sebelumnya.

Halaman:

Tags

Terkini