GENMUSLIM.id – Setiap orang pasti memiliki pernikahan impian dalam hidupnya. Karena pernikahan adalah momen sekali seumur hidup.
Pernikahan impian bukan hanya tentang meriahnya pesta pernikahan, bukan hanya indahnya gaun yang dikenakan, bahkan bukan pula kecantikan atau ketampanan paras dari pasangan.
Namun bagi sebagian orang, pernikahan impian merupakan bagaimana awal pertemuan mereka dengan tulang rusuknya, proses perjalanannya menuju pernikahan dan kehidupan berumah tangga yang mereka jalani.
Karenanya dalam mewujudkan impian tersebut harus memiliki persiapan yang matang. Karena pernikahan merupakan ibadah terpanjang seumur hidup yang tak boleh salah pilih pasangan.
Namun, bagaimana cara agar tidak salah memilih pasangan? Sedangkan dalam ajaran Islam, kita tidak boleh memiliki hubungan dengan lawan jenis, meski hanya ingin saling mengenal satu sama lain.
Hai, Sobat Genmuslim, seperti biasa, kita akan melanjutkan kisah Lea dalam Cerbung menjemput pernikahan impian yang berjudul Melampaui Aral Menuju Adiwarna Hakiki.
Dalam kalangan tokoh agama, apalagi kalangan pondok pesantren, hal seperti ini pastinya sudah dipertimbangkan.
Aliya menjodohkan Lea dengan Gus Husein karena Ummi Hanunah pernah bercerita, jika Husein beberapa kali pernah menanyakan Lea kepada Ummi Hanunah.
Kala itu, Lea masih menjadi khodimah di pondok pusat putri yang diasuh oleh menantu kiai Hamid, Gus Yasin yang menikahi putri pertamanya, Ning Husna.
Pondok Kiai Hamid merupakan salah satu pondok yang memadukan konsep pondok salaf dan pondok modern, pondok tersebut berada di kota Pasuruan Jawa Timur, tepatnya di kecamatan Kraton.
Pondok tersebut berada di tempat yang berbeda-beda, karena menghindari tercampurnya asrama santri putra dan santri putri, agar tidak berdekatan.
Lea adalah salah satu santriwati teladan di pondok pusat putri yang diasuh oleh Ning Husna dan Gus Yasin, sehingga keluarga pondok pun mengetahui siapa santriwati yang bernama Lea ini.
