Untuk Kamu yang Sedang Merantau, Cerpen Kehidupan: Ibu Menunggu

Photo Author
- Jumat, 22 September 2023 | 15:00 WIB
Cerpen Kehidupan ibu dan anak yang mendapatkan telpon ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Canva/Siti Maisyah))
Cerpen Kehidupan ibu dan anak yang mendapatkan telpon ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Canva/Siti Maisyah))

Ibu bukan seorang yang pekerja kantoran, punya sawah sebidang peninggalan ayah yang telah tiada sejak anak berusia 10 tahun.

Merantau jadi pilihan anak sejak melanjutkan ke perguruan tinggi, tentunya ibu sangat mendukung hingga bekerja lebih giat.

Pekerjaannya ditambah, selain mengelola sawah ibu juga memutuskan menjual nasi uduk di pagi hari bersama gado-gado dari sayur hasil kebun.

Setiap tiga hari sekali, ibu akan ditelpon anak selama merantau di tahun pertama.

Tahun kedua kehidupan anak berubah menjadi memiliki banyak teman dan mencoba banyak hal baru, mulai dari bermain, belajar, organisasi.

Semua terasa sangat mengasyikkan bagi anak hingga menelpon ibu di akhir pekan, itupun kalau tidak terganggu acara.

Baca Juga: Menolak Cinta, Cerpen Cita Nino: Tak Tega Tapi Tau Tak Bisa, Lalu Bagaimana?

Semakin tua semester semakin lupa menelpon dengan semangat, anak bahkan melupakan kabar terbaru yang membahagiakan

Ibu sempat tahu kabar terbaru anak dari sesama mahasiswa yang mempunyai asal kampung yang sama.

Ibu tetap menunggu dengan sabar apa-apa yang sedang dilakukan anak, selalu didoakan, beberapa bahkan tidak dipahaminya.

Tapi tak mengapa doa ibu kepada anak dalam kehidupan selalu menyertai apa pun kondisinya.

Ibu terus menunggu telpon anak tanpa ba-bi-bu atau tapi rewel meminta ditelpon dengan sering, tidak pernah terucap rindu.

Tidak lain supaya tidak membebani anak yang tengah berjuang merantau tersebut, supaya fokus belajar saja.

Anak hanya menelpon jikalau ingat atau satu bulan belum tentu satu kali.

Baca Juga: Cerpen Kehidupan: Piring Tanah Liat Punya Muslimah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Istimewa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X